Psikologi pendidikan telah menjadi dasar untuk desain dan pengembangan sistem kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi dalam pendidikan. Partisipasi dalam pengembangan dunia pendidikan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Peran psikologi dalam kurikulum
Dari segi psikologis, pengembangan diri siswa dapat bertumpu pada kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan ini menunjukkan dirinya dalam pengembangan sikap, perilaku, motivasi dan hal lainnya. Komponen pembelajaran ini merupakan proses dari input hingga output. Kemudian menggunakan kurikulum sebagai kerangka alur input dan output memerlukan prinsip-prinsip psikologis. Kurikulum yang dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan terutama dalam bidang pengetahuan, kemampuan dan refleksi dalam bertindak dan berpikir. Cara bertindak dan berpikir dengan refleksi diri yang konsisten memungkinkan individu berkembang menjadi individu yang kompeten dan unggul.
2. Peran psikologi dalam sistem pembelajaran
Jika berbicara tentang teori psikologi yang berkaitan dengan efek perilaku manusia, psikologi juga berdampak positif pada sistem pembelajaran dunia pendidikan. Siswa dapat benar-benar belajar ketika respons psikologisnya benar-benar dibimbing oleh guru yang baik. Pembelajaran mata pelajaran lebih mudah dipahami ketika solusi dari masalah pembelajaran telah dialami. Keinginan dan keinginan untuk menjadi lebih tinggi, melalui pendekatan psikologis guru, melalui interaksi dan komunikasi yang sangat menyenangkan. Selain itu, kehadiran psikologi pendidikan juga menghasilkan prinsip belajar yang berbeda, yang dijelaskan oleh Sudirwo (2002):
a. Seorang siswa harus memiliki tujuan
b. Tujuan lahir itu berdasarkan kebutuhan, bukan paksaan
c. Bersiaplah untuk mengalami beberapa kesulitan yaitu Belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku
e. Belajar membutuhkan ide tentang apa yang harus dipahami dan dipelajari
f. Â Seseorang yang membutuhkan bimbingan
g. Pencobaan memang perlu, tetapi harus didahului dengan pemahaman