Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meneguhkan Peranan Guru sebagai Kaum Intelektual Bangsa

31 Maret 2024   11:22 Diperbarui: 7 April 2024   06:49 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diana Yunus, wali kelas III SDN 006 Krayan di kawasan Long Midang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. (KOMPAS/SUCIPTO)

Jika kita kembali mengingat sejarah berdirinya negara ini sungguh kita akan terkagum-kagum oleh kiprah para founding fathers-nya. Bangsa dan negara Indonesia didirikan oleh para kaum intelektual yang berjuang dengan sekuat tenaga. 

Mereka adalah golongan terpelajar dari kaum pribumi dan terdidik oleh sistem pendidikan kolonial. Mereka menjadi golongan terdidik dan kelak menjadi pemimpin bagi rakyatnya. Rakyat yang merana dan menderita dibawah suramnya kolong langit kolonialisme dan imperialisme.

Para pendiri bangsa ini tentu adalah manusia-manusia cerdas dan brilliant. Dengan kecerdasannya itu mereka pada akhirnya mendidik masyarakat Indonesia agar bangkit dan berjuang melawan sistem kolonial yang menindasnya selama ini. 

Mereka secara sadar menjadi guru bagi saudaranya sebangsa dan setanah air. Mereka mengajarkan arti pentingnya berjuang dalam persatuan dan kesatuan demi satu tujuan mulia: Indonesia Merdeka!

Dalam pengertian yang lebih sempit ternyata memang didapati beberapa tokoh pendiri bangsa kita dahulu yang menjadi guru dan atau sekaligus mendirikan sekolah rakyat. 

Ambil contoh misalnya Ir. Soekarno pernah menjadi guru di sekolah dasar Muhammadiyah dan pernah mengajar pelajaran matematika juga pelajaran sejarah di sekolah Yayasan Ksatrian yang diselenggarakan oleh Dr. Danudirja Setiabudi. 

Tan Malaka menjadi seorang guru bahasa melayu untuk anak-anak buruh di perkebunan teh dan tembakau di Sanembah Sumatra Utara. Jendral Soedirman awalnya adalah seorang kepala sekolah dan guru di sebuah sekolah dasar yang dikelola oleh yayasan Muhammadiyah. 

Juga (the one and only) bapak pendidikan bangsa kita Ki Hajar Dewantara yang mendirikan perguruan Taman Siswa. Dan masih banyak tokoh pendiri bangsa lainnya yang memainkan peranan sebagai pejuang kemerdekaan sekaligus sebagai guru dan pendidik.

Para tokoh diatas menjadi sosok pejuang, guru, pendidik, berjiwa intelektual dan radikal. Gigih dan teguh pendirian dalam semangat nasionalisme yang menyala-nyala di dadanya. 

Para guru yang berpegang kuat pada prinsip kebenaran dan keadilan sebagaimana diyakini dalam sistem kebenaran universal bahwa penjajahan adalah tindakan yang mengangkangi hak asasi manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun