Mohon tunggu...
Rianesty Diantika Maharani
Rianesty Diantika Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225110003 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

14 Oktober 2025   01:40 Diperbarui: 14 Oktober 2025   01:40 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan-1

- Virtue (Kebajikan/ hal-hal yang dapat kita kendalikan)

Virtue adalah inti kebahagiaan sejati. Virtue merupakan segala sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri, seperti: Pikiran, Sikap, Pilihan moral, Reaksi, dan Tindakan.

Jadi, metode Askesis melatih kita untuk memisahkan antara Fortuna dan Virtue agar kita fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan (Virtue), dan menerima dengan lapang dada hal-hal yang tidak bisa kita ubah pada takdir atau garis tangan (Fortuna). 

Kemampuan membedakan antara Emosi dan Sensasi 

Sensasi adalah reaksi dari tubuh terhadap rangsangan luar - seperti panas, dingin, lapar, sakit, takut atau kaget. Sensasi ini bersifat alami, spontan, dan netral karena muncul secara otomatis tanpa penilaian moral. 

Emosi adalah reaksi psikologis yang muncul setelah kuta menilai sensasi tersebut secara mental. Dengan kata lain, emosi adalah penilaian (judgement) yang diberikan oleh pikiran terhadap sensasi. Emosi bersifat tergantung pada cara berpikir kita, bukan semata-mata pada peristiwa atau sensasi itu sendiri. 

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan-4
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan-4

2. Epictetus (50 - 135 M) - Filsuf Stoik Yunani

Epictetus lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia, namun menjadi salah satu Filsuf Stoik paling berpengaruh. Ia tidak meninggalkan tulisan sendiri; ajarannya dihimpun oleh muridnya, Arrian, dalam buku The Discourses dan The Enchiridion (Buku Pegangan). Epictetus mengajarkan penderitaan dan kebahagiaan manusia tidak bergantung pada keadaan luar, tetapi pada cara kita memandang dan menilai keadaan tersebut. Menurutnya, segala sesuatu terbagi menjadi dua jenis, yaitu; 

- Hal yang berada dalam kendali kita (Things within our control) - Pikiran, penilaian, dan tindakan kita sendiri. 

- Hal yang tidak berada dalam kendali kita (Things outside our control) - Tubuh, reputasi, kekayaan, cuaca, dan opini orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun