Rasa kesepian dan kurangnya dukungan sosial dapat membuat mahasiswa merasa terisolasi dan rentan terhadap stres emosional.
Gaya Hidup yang  tidak Sehat
Pola tidur yang buruk, nutrisi yang tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kesejahteraan mental.
Stigma Terhadap Kesejahteraan MentalÂ
Stigma sosial yang melekat pada masalah kesejahteraan mental dapat mencegah mahasiswa untuk mencari bantuan.
Implikasi pada Individu dan Masyarakat
Krisis kesejahteraan mental mahasiswa tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat dan lembaga pendidikan. Individu yang mengalami stres dan tekanan emosional yang tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah dan kinerja akademik yang buruk. Bunuh diri mahasiswa juga merenggut masa depan yang berpotensi produktif, dan itu adalah kerugian besar bagi masyarakat.
Selain itu, maraknya bunuh diri di kalangan mahasiswa menimbulkan perhatian serius bagi lembaga pendidikan tinggi. Universitas dan perguruan tinggi harus bekerja lebih keras untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental mahasiswa. Kegagalan dalam mengatasi krisis ini dapat merusak reputasi lembaga dan mengurangi minat siswa untuk berkuliah di sana.
Upaya-Upaya untuk Mengatasi Krisis Kesejahteraan Mental Mahasiswa
Mengatasi krisis kesejahteraan mental mahasiswa memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak:
Pendidikan dan Kesadaran