Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hilang Indonesia

3 Januari 2021   18:57 Diperbarui: 3 Januari 2021   20:08 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : IndonesiaSatu.co

Negeriku yang katanya miniatur Surga
Kini tak lagi terlihat gagah perkasa
Ia semakin kehilangan jati dirinya
Sebab terseret derasnya arus media

Yang Jawa kehilangan Jawanya
Yang Sunda terkikis Sundanya
Yang Bugis kian luntur Bugisnya
Yang Batak semakin terkubur Bataknya

Gagah burung garuda, hampir tergantikan unta
Maraknya cadar menelanjangi anggunnya kebaya
Lidah kian kaku berucap "Aku", tapi fasih berkata "ana"
Ya ampun, semakin sempit akal dan hati mereka

Wahai Tuhanku
Apa yang terjadi pada Negeriku Indonesia
Rakyatnya tak lagi mampu membedakan antara "manis" dengan "gula"
Hingga mereka tak bisa memilah mana substansi, dan mana Budaya

Aku lihat Sang Garuda hinggap di rapuhnya ranting peradaban manusia
Ibu Pertiwi menangis sendu seiring tenggelamnya senja
Tiba-tiba aku tersontak kaget di tengah gulita
Kudengar tawa Sang Garuda, Seraya berkata; "memang kamu siapa, begitu lancang menulis tentang Indonesia? Jangankan kamu, Tuhan saja tak dihiraukannya.

3, Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun