Akupun menjelaskan bagaimana Tita mengubah cerpen dalam puisi. Setelah dijelaskan Rafifa dan teman-temannya pun faham. Sedang asyik berlatih menulis puisi, aku dapat pesan, Â "Assalamualaikum Wr.Wb
Diinformasikan semua wali kelas 9 untuk berkumpul di ruang kepala sekarang. Ibuk kepala sudah menunggu di ruangan, terimakasih."
Siswa pun ditinggal di kelas menuju ruang rapat. Ternyata penyelesaian tahfizh siswa untuk mendaftar ke boarding school mendesak untuk dimantapkan. "Kami informasikan kepada Bapak/ Ibuk tim tahfidz, bagi siswa kita yang hafalannya di atas 3 juz agar bisa di tes dan diuji hafalannya. Nah, bagaimana cara kita menguji agar hafalan siswa bisa dimurajaah?"
Akhirnya diambillah keputusan bersama bahwa setengah hari Kamis, Jumat, dan Sabtu murajaah hafalan siswa karena mereka akan ikut tes pada tanggal 22 dan 23 Februari 2025.
Usai rapat, guru-gurupun masuk kembali ke kelas. Namun bhkan untuk belajar tetapi memperdalam hafalan Al Quran siswa. Mulailah kami murajaah juz 30. Awalnya siswa tanpa melihat Al Quran. Namun pas di At Taqwir mereka tak kuat tanpa Al Quran.
Pada hari Jumat, 7 Februari 2025 kami apel pagi lagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Kemudian masuk kelas.
Kembali siswa dipandu memurajaah juz 1. Ternyata banyak yang lancar. Karena mereka sudah lancar di juz 1, fokus kami guru pada juz 30 kembali. Khusus memperlancar At Takwir hingga Al Balad. Tak lupa aku jeda mereka dengan dhuha. Mereka pun shalat dhuha srlama 15 menit.