Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Travel ke Pasaman dan Berburu Kuliner Uniknya

28 Januari 2023   14:51 Diperbarui: 28 Januari 2023   15:12 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gulai Langkitang: Foto: (Ota_lapau/Instagram)

Pernah dengar nama Pasaman, sobat? Jika belum pernah aku perkenalin ya. Pasaman ada di Sumatera Barat. Inilah kabupaten paling tepi dari arah utara Sumbar. Kabupaten ini berbatasan dengan Sumatera Utara. Ibu kotanya Lubuk Sikaping.

Biasanya dari Pulau Jawa, kita akan melewati Jalan Raya Lintas Sumatera. Jalan raya ini membentang dari Utara sampai Selatan Pulau Sumatera. Berawal dari Aceh, Medan, dan Pasaman sampai ke Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung. 

Total panjang jalan lebih kurang 2.508,5 kilometer. Jalan Raya Lintas Sumatera itu merupakan bagian Jaringan Jalan Asia rute mobil.

Untuk sampai di Provinsi Sumatera Barat, Pasaman, rute Provinsi Bengkulu. Saat ini sudah ada 4 jalan utama di Pulau Sumatera, yaitu Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim), dan Jalan Raya Lintas Pantai Timur.

Pilihlah salah satu jalan itu menuju Pasaman. Bahasan kita kali ini tentang kuliner di Pasaman. Jika kita mencari kuliner menarik ada di daerah ini. Apa saja kuliner khas Pasaman yang nikmat dan lezat?

Beragam kuliner unik-unik bisa ditemukan dan dinikmat di daerah ini. Simak bareng kuliner khas dan unik-unik di Pasaman ini.

Pertama, Ada Gulai Langkitang Cabai Hijau

Gulai Langkitang cabai hijau salah satu kuliner unik di Pasaman. Langkitang merupakan sejenis siput di air tawar. Bisa hidup di danau, sungai, hingga muara. Cangkangnya hitam bulat dan memanjang runcing. Ukurannya sebesar kelingking. 

Makanan ini biasanya di Pasaman menggunakan siput sawah sebagai bahan utama. Di sawah sangat mudah mendapati siput ini. Biasanya ibu-ibu di sana memasak langkitang dengan disayur bersama bumbu gurih yang pedas.

Siput dikenal juga dengan nama 'tutut'. Ternyata enak dijadikan sebagai camilan bagi masyarakat Pasaman dan Pasaman Barat.

Langkitang diolah menjadi gulai berwarna kuning kehijauan. Bumbu ditumis dengan minyak dan mebuat gulai lebih berkilau. Bumbu berupa kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, serai, daun salam, daun kunyit, daun jeruk, dan cabai hijau khas, cabai kutu atau cabai rawit.

Cara memakannya juga unik dengan menyesap cangkangnya. Kita harus menyesap setiap lubang siput agar daging keluar dari cangkangnya. Dagingnya empuk seperti daging siput laut. 

Ilustrasi gulai langkitang : lifestyle okezone.com
Ilustrasi gulai langkitang : lifestyle okezone.com

Kedua, Ada Gulai Hiu Cabai Hijau

Mendengar hiu, apa yang Anda bayangkan? Ikan raksasa predator bukan? Ikan Hiu atau Cucut (superordo Selachimorpha) merupakan ikan dengan kerangka tulang rawan lengkap dan tubuhnya ramping.

Sebetulnya tak ada yang aneh dengan ikan ini. Hanya saja sudah kita klaim ganas. Namun, daging ikan ini sama seperti ikan tuna, tongkol, ambu-ambu, sisiak, dan lainnya. Empuk dan enak dikonsumsi.

Khusus gulai ikan hiu ini hanya ada di Pasaman Barat. Daerah ini memang dikenal gudang olahan seafood paling enak di Sumatera Barat. Karena di daerah ini memang banyak menghasilkan berbagai ikan dan seafood laut.

Salah satunya Gulai Hiu. Meski saat ini sudah jarang kita temui karena ikan hiu sulit dicari dan ditangkap. Beberapa aktivis pun mulai melarang penangkapan hiu karena sudah hampir punah. Namun, di Pasaman Barat kuliner ini tetap tersedia.

Saya sering tak beruntung, ketika murid saya dari Pasaman Barat pulang kampung, saya pesani bawa gulai hiu. Ternyata selalu habis. Kadang, suami saya beruntung, bisa menemukan gulai hiu di warung dan rumah makan pinggir jalan di kota Simpang Empat.

Paling mudah dicari di daerah Ujung Gading. Di sanalah markas kuliner olahan ikan dan seafood laut ini paling banyak. Cara memasak yang khas dengan cabai rawit hijau. Nah, pedasnya menggugah selera.

Ilustras gulai hiu: resep us.com
Ilustras gulai hiu: resep us.com

Ketiga, Panggang Pacak Suko Mananti

Ikan dipanggang. Inilah panggang pacak Suko Mananti. Olahan hasil laut yang menjadi makanan khas dan wajib kita coba saat traveling ke Kota Simpang Ampek.

Panggang Pacak begitu bangga mertua saya memperkenalkannya saat itu. Merupakan ikan bakar diolah dengan cara dipacak atau ditepuk-tepik, begitu istilah masyarakat menyebutnya.

Pacak yang berarti menepuk-nepuk. Ikan segar besar hasil tangkapan nelayan dibersihkan kulitnya, kemudian ditepuk-tepuk oleh adik mertua suami dagingnya agar daging di dalamnya hancur, lembek, dan empuk.

Dilumuri dengan racikan bumbu halus berupa cabai rawit bila suka, serai, garam, kunyit, bawang, asam, kelapa parut, dan jeruk nipis dioles-oles di kedua sisi ikan dan dimasukkan ke dalam perut dan kepala ikan.

Sesudah bumbu merata, ikan dibakar pada bara yang sangat panas hingga seluruh bagian matang berwarna kecoklatan.

Akan tercium aromanya sedap, membangkitkan air liur kita. Seolah sudah bisa dirasakan lezatnya daging ikan empuk yang kaya rasa itu. Panggang Pacak pun cocok dihidangkan dengan nasi panas dan minumnya es jeruk nipis.

Ilustrasi ikan laut panggang pacak: corecto.id
Ilustrasi ikan laut panggang pacak: corecto.id

Keempat, Rendang Lokan, Sate Lokan, dan Pacak Lokan

Baru-baru ini kami mampir di sebuah rumah makan di Tiku lintas menuju Pasaman Barar. Di atas meja terhidang sate lokan dan kalio atau gulai lokan.

Kata pemilik rumah makan sate lokan Rp.7.000,. Per tusuk. Sedang gulai Rp.18.000,. Per ikat. Sayapun menghabiskan 3 tusuk sate lokan itu. Sedang si bungsu satu tusuk. Suami tak berani makan karena tensi tinggi.

Beliau memilih gulai ikan karang dengan daging sangat empuk. Tidak heran jika di daerah ini, rumah makan sedia rendang lokan, sate lokan, atau pacak lokan. Makanan ini tidak bisa Anda temukan di daerah lain. Hanya ada di Sumatera Barat.

Mencobanya pasti ketagihan dan ngangenin. Karena perpaduan bumbu dengan daging kerang yang kenyal dan kaya rasa itu tetap memakai bumbu khas cabai rawit.

Hanya saja hati-hati mengonsumsi kuliner ini jika kita memiliki riwayat tensi tinggi dan kolesterol tinggi. Mengonsumsi makanan khas ini dikhawatirkan bisa langsung meningkatkan kadar kolesterol.

Ilustrasi sate lokan kenyal lezat: travelingyuk.com
Ilustrasi sate lokan kenyal lezat: travelingyuk.com

Sumatera Barat memang dikenal dengan bumbu rendang sangat khas. Bumbu rendang bisa diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, seperti daging, ayam, ikan, paku/pahu hingga jengkol. Di bawah ini lokan campur paku/pahu/pakis.

Ilustrasi rendang lokan: tribun.padang
Ilustrasi rendang lokan: tribun.padang

Masyarakat Pasaman Barat pun memiliki cara sendiri dalam menggunakan bumbu rendang. Lokan dijadikan sebagai bahan utama rendang dan dipadukan dengan pakis, dan bumbu rendang khas Minangkabau.

Rendang Lokan disebut sebagai rendangnya orang pesisir Pasaman Barat, seperti Maligi karena makanan ini tidak bisa ditemukan di daerah lain di luar Sumatera Barat.

Kelima, Limbat atau Lele Asap

Limbat atau ikan lele bisa kita temukan di seluruh provinsi di Indonesia. Namun, lele asap hanya ada di Pasaman dan Passman Barat. Lele menjadi bahan utama yang digunakan oleh masyarakat Pasaman Barat. Ada juga ikan mas asap dan nila asap.

Ikan lele diasap untuk menghilangkan kandungan air pada daging ikan lele yang licin. Lele asap bisa tahan lama karena proses pengasapan yang merata.

Proses pengasapan memakan waktu hingga 2 hari. Kandungan air pada daging lele benar-benar kering dan daging lele pun menjadi kering dan gurih.

Ikan lele asap ini sangat harum. Biasanya bisa digoreng langsung dan di lumuri terong goreng, kentang, tahu, petai atau jengkol dengan cabai hijau giling kasar.

Ilustrasi olahan lele asap dan petai: Kuliner hops.id
Ilustrasi olahan lele asap dan petai: Kuliner hops.id

Kemudian bisa juga digulai. Paling enak gulai asap lele dengan daun singkong tambah jengkol. Duh, menggoda banget, dah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun