Langkitang diolah menjadi gulai berwarna kuning kehijauan. Bumbu ditumis dengan minyak dan mebuat gulai lebih berkilau. Bumbu berupa kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, serai, daun salam, daun kunyit, daun jeruk, dan cabai hijau khas, cabai kutu atau cabai rawit.
Cara memakannya juga unik dengan menyesap cangkangnya. Kita harus menyesap setiap lubang siput agar daging keluar dari cangkangnya. Dagingnya empuk seperti daging siput laut.Â
Kedua, Ada Gulai Hiu Cabai Hijau
Mendengar hiu, apa yang Anda bayangkan? Ikan raksasa predator bukan? Ikan Hiu atau Cucut (superordo Selachimorpha) merupakan ikan dengan kerangka tulang rawan lengkap dan tubuhnya ramping.
Sebetulnya tak ada yang aneh dengan ikan ini. Hanya saja sudah kita klaim ganas. Namun, daging ikan ini sama seperti ikan tuna, tongkol, ambu-ambu, sisiak, dan lainnya. Empuk dan enak dikonsumsi.
Khusus gulai ikan hiu ini hanya ada di Pasaman Barat. Daerah ini memang dikenal gudang olahan seafood paling enak di Sumatera Barat. Karena di daerah ini memang banyak menghasilkan berbagai ikan dan seafood laut.
Salah satunya Gulai Hiu. Meski saat ini sudah jarang kita temui karena ikan hiu sulit dicari dan ditangkap. Beberapa aktivis pun mulai melarang penangkapan hiu karena sudah hampir punah. Namun, di Pasaman Barat kuliner ini tetap tersedia.
Saya sering tak beruntung, ketika murid saya dari Pasaman Barat pulang kampung, saya pesani bawa gulai hiu. Ternyata selalu habis. Kadang, suami saya beruntung, bisa menemukan gulai hiu di warung dan rumah makan pinggir jalan di kota Simpang Empat.
Paling mudah dicari di daerah Ujung Gading. Di sanalah markas kuliner olahan ikan dan seafood laut ini paling banyak. Cara memasak yang khas dengan cabai rawit hijau. Nah, pedasnya menggugah selera.