Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cara Allah Menyayangi Hamba-Nya

30 Juni 2025   05:05 Diperbarui: 30 Juni 2025   06:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menderita (Sumber: Freepik)

Aku tahu Allah sangat sayang padaku
Sekali aku melakukan perbuatan yang tak disukai-Nya
Aku tertimpa musibah, rasa gelisah, bahkan rasa rapuh
Namun setelah aku membaca Al-Qur'an dengan tenang
Aku cari apakah penyebab nestapa dan kemalanganku
Ternyata Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri

Entah secara sadar, atau bahkan tak disadari
Mungkin aku pernah bahkan sering berbangga diri
Soal pencapaian, soal kedudukan, soal amal kebaikan
Soal kepemilikan harta, dan soal penguasaan ilmu pengetahuan
Dan Allah sangat tidak menyukai itu semua
Juga mungkin nurani sesama kita melihatnya sebagai cela

Penderitaan pun hadir sebagai pengampunan
Memang dosa kan selalu membekas ingatan
Namun ketika kita mengakui itu semua
Dan memohon ampun atas buruk dan salah kita
Hal demikian justru menguatkan kita
Dan tetap memiliki alasan tuk bertahan dan berjalan

Hingga aku sadari dalam relung hati terdalam
Penderitaan ini menjadi saksi
Bahwa Allah menghadirkan cobaan
Guna menyadarkan diri kita
Agar menjadi pribadi yang dicintai-Nya
Layak bersenang-senang dalam surga-Nya

Cimahi, 30 Juni 2025.

Catatan renungan Al-Qur'an dan Al-Hadits:

  • Surah Luqman ayat 18
  • Surah An-Nisa ayat 36
  • Surah Al-Qasas ayat 76
  • HR. Muslim no. 91  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun