Mohon tunggu...
Ria desiyani
Ria desiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I will win, not immediately but definitely

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Confusion

24 Maret 2021   20:13 Diperbarui: 24 Maret 2021   20:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku suka bagaimana hidup sering kali membuatku bingung. Hal itu mendorongku masuk ke dalam jiwaku dan memperkuat hubunganku dengan ruhku agar aku bisa mengakses jawaban dan petunjuk.

aku tahu persis apa yang sedang aku rasakan , dan ini bukan rasa sepi , rasa sepi hanya akan membuatku dengan lebih mudah mengizinkan orang lain masuk mengisi kekosongan dalam diriku, rasa sepi hanya akan membuatku pergi keluar dan mencoba mencari sesuatu atau seseorang untuk pengalihan.

Tapi aku tidak mengizinkan siapapaun dengan mudah masuk, tidak pula mencoba mencari pengalihan .

karena aku tahu persis apa yang sedang aku rasakan dan  ini bukan rasa sepi . ini sesuatu yang lebih spesifik yang di sebut rindu 

rindu padamu yang tak merindukanku.

lalu aku tersadar , segala bentuk kekacauan , kegelisahan , dan ketersesatan dalam hidupku sering sekali di sebabkan karena aku kurang kasih sayang pada diriku sendiri.


kucermati setiap foto fotoku , kuperhatikan kerut dan lekuk wajahku , kudengarkan diriku , kurenungkan setiap langkah dan perjalananku-jatuh dan bangunku . kemiudian setetes air mata mengalir.

bagaimana bisa sosok yang butuh kasih ini begitu tidak ku hargai? bagai mana bisa sosok yang lelah ini tak kurangkul ? bagaimana bisa sosok ini tak ku izinkan untuk istirahat .

kelalalain demi kelalaian kecil yang tak di sadari , akhirnya aku menjadi sosok yang zalim pada diri sendiri . Hidup telah mengeraskanku . 

aku tak lagi mengizinkan diriku merasa kelembutan dan kehalusan hidup .

dan setes air mata mengalir lagi , aku meminta maaf pada diriku bagaimana bisa sosok ini tidak kuberikan cinta yang cukup?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun