Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kompasianer Melawan Admin Kompasiana dengan Cantik

1 November 2017   13:11 Diperbarui: 1 November 2017   14:29 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya   sudah, mulai besok, aku  nulis kritiknya sekali saja, nggak usah  sampai  dua  atau tiga kali sisanya  aku balik nulis fiksiana lagi."  kata Lilik menangkap apa keinginan Iskandar.

"Makasih, Mas." Ujar Lilik sambil mengedipkan matanya dengan manja kepada Iskandar.

Namun,   dasar wanita buaya. Besoknya, Lilik sudah lupa dengan  apa yang   diucapkannya kemarin. Ia tetap menulis kritik lebih dari tiga kali.

"Lho, tadi bilangnya hari ini cukup sekali saja, sekarang kok malah nambah," keluh Iskandar sambil cemberut.

"Hari ini aja Mas. Lilik udah terlanjur banyak ide kontra soalnya."

Ya  sudah,  hari ini saja ya, besok-besok Mbak harus janji nggak boleh  nambah  kritik, satu kali ya satu kali, nggak boleh lebih."

"Siyap, Sayang." Jawab Lilik sedikit manja.

Esok   hari berikutnya, Lilik kembali berulah. Lagi-lagi, ia menulis banyak  kritik. Begitu terus sampai berhari-hari, dan Iskandar pun  tak   kuasa  menolaknya. Sebab,Lilik memang wanita yang, selain pintar nggombal, juga  punya kemampuan untuk berakting memelas dengan sangat    sempurna.

Iskandar  pun sadar, bahwa hal tersebut tidak bisa   dibiarkan  berlarut-larut.  Ia kemudian mendatangi Ikhawanul  kompasianer senior  untuk   berkonsultasi.

Ikhwanul adalah senior yang sebelumnya menguasai  tahta kompasiana, ia kemudian kalah oleh popularitas Lilik. Mereka pun  selalu bersaing ketat dalam tulisan  kompasiana. Nah,  pengalamannya  soal menghadapi  Lilik  itulah yang  membuat Iskandar mantap untuk   berkonsultasi dengan Ikhwanul.

"Mas, Lilik itu kelihatannya kok fanatik ya,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun