Mohon tunggu...
Reza Muhammad Nashir
Reza Muhammad Nashir Mohon Tunggu... -

S1 Program Studi Ilmu Pemerintahan 2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reorientasi Arah Gerak Komisariat sebagai Upaya Mewujudkan Tujuan HMI

20 Februari 2019   01:46 Diperbarui: 20 Februari 2019   02:07 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tujuan HMI yang telah terangkum dalam kualitas insan cita dalam dri manusia sebagai tonggak perjuangan kehidupan. Mahasiswa merupakan salah satu sumber daya manusia di Indonesia yang sangat penting keberadaannya karena sebagai generasi yang bakal melanjutkan perjuangan bangsa ini.  

Mahasiswa merupakan insan yang memikul tanggung jawab masa depan arah suatu bangsa. HMI yang berdiri di tengah-tengah kampus dan didirikan oleh kalangan mahasiswa membuat organisasi ini berstatus sebagai organisasi mahasiswa, yang artinya bahwa HMI lahir di tengah-tengah mahasiswa dan anggota dari HMI adalah yang masih berstatus mahasiswa. 

Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali serta mengajak mahasiswa untuk meneruskan estafet perjuangan untuk kerja kemanusiaan. Mahasiswa yang merupakan agent of change mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia melalui kualitas insan cita yang telah di ada di HMI. Ini yang membuat HMI memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk diri manusia yang berguna bagi masyarakat serta memenuhi kerja kemanusiaan.

Dalam perjalanan organisasi, tentu diperlukannya sebuah regenerasi untuk melanjutkan estafet perjuangan. Mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan dalam masyarakat membutuhkan wadah untuk melakukan pengembangan diri. 

Hal itu yang membuat fungsi dari HMI didirikan sebagai organisasi kader, yang memiliki tujuan mempersiapkan tiap manusia untuk mengambil tanggung jawab dalam estafet perjuangan bangsa. HMI memikul peranan sebagai organisasi yang menghasilkan sumber daya manusia berdaya saing tinggi (Hasdiansyah, 2017:134).

Sebagai organisasi pengkaderan, komisariat merupakan tempat ujung tombak dalam pembentukan kader-kader di awal. Kualitas seorang kader tergantung pada komisariat dalam mengelola proses perkaderan di HMI. Untuk mewujudkan kualitas kader, komisariat harus mampu untuk mengelola suasana akademis yang kondusif untuk mengembangkan kualitas maupun mental tiap-tiap kader. Tradisi-tradisi intelektual seperti membaca, menulis, berdiskusi maupun meneliti merupakan hal yang wajib dilakukan komisariat untuk mengembangkan kadernya.

Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan untuk melakukan kemajuan sangat tinggi. Umur HMI yang sudah 71 tahun sekarang memberikan arti tersendiri bagi himpunan ini. Secara positif, organisasi ini sudah dewasa dengan pengalaman-pengalamannya selama ini. Di balik kedewasaan ini, organisasi mengalami banyak problem yang dapat menghambat lajunya perkembangannya. 

Pandangan seorang sosiolog muslim Ibnu Khaldun mengungkapkan tentang teori siklus negara (organisasi), bahwa organisasi hadir (lahir), kemudian mengalami fase maturitas (kedewasaan) dan fase penuaan (penurunan) kemudian menjadi kematian. 

Pandangan yang sangat sederhana namun sarat dengan pesan ini mengingatkan bahwa apabila sebuah organisasi ingin tetap hidup jangan terjebak masuk ke dalam fase penuaan.Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul menulis buku 44 Indikator Kemunduran HMI Suatu Kritik dan Koreksi Untuk Kebangkitan Kembali HMI yang mengungkapkan secara factual sebab-sebab kemunduran HMI. 

Salah satu dari indicator tersebut adalah HMI semakin jauh dari mahasiswa, karena tidak dapat mengembangkan student need dan student interest secara professional (Solichin, 2008: 67-69).

Sebagai organisasi mahasiswa Islam, HMI khususnya Komisariat Tunas Bangsa jika dilihat secara historis merupakan salah satu komisariat yang mampu bersaing di kampus lewat kader-kadernya yang memiliki ide gagasan cemerlang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun