Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sumpah Pemuda, Kesehatan Mental dan Mentalitas Anak Muda

28 Oktober 2021   06:07 Diperbarui: 29 Oktober 2021   03:43 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemuda. Sekelompok anak muda memegang bendera merah putih di puncak gunung, menatap matahari terbit.| Sumber: Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya via Kompas.com

Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Ikrar Sumpah Pemuda yang menyatakan bahwa pemuda telah memberikan pengakuannya kalau kita adalah putra dan putri yang mengaku satu tanah air, satu bangsa dan menjunjung bahasa persatuan kita, bahasa Indonesia. 

Hal inilah yang dapat mengokohkan dan mempersatukan keragaman Indonesia. Dimana seperti yang kita tahu bahwa kita telah mencapai kemerdekaan sampai detik ini yang saat ini kita rasakan bersama. 

Kita bisa melihat dari adanya ragam suku bahasa yang ada, adanya keindahan dan eksotisnya alam Indonesia, keunikan budaya yang selalu mempesona, keramahtamahan pribadinya yang santun dan lain-lain. 

Banyak sebenarnya yang kita syukuri dari negara kita sendiri tanpa kita sadari. Negara kita bagaikan surga yang selalu membius wisatawannya berdecak kagum akan keelokannya.

Seiring berjalannya waktu kita sebagai generasi muda Indonesia perlu untuk terus menyerukan dan menyuarakan geliat sumpah pemuda. 

Kita sebagai pemuda bisa melakukannya dengan menyuarakan rintihan dan jeritan para rakyat dengan memanfaatkan media sosial untuk menyerukan geliat sumpah pemuda di kalangan pemuda lainnya, menyuarakan keadilan, kesetaraan gender, pros and cons dalam penggunaan media sosial dan mendobrak adanya ancaman perpecahan yang terjadi dalam penggunaan media sosial dan pentingnya etika bermedia sosial yang bijak. 

Apalagi ditambah dengan tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia semakin berat. Mulai dari sisi ekonomi, politik, hukum, dan keamanan bahkan sampai pada ancaman ujaran kebencian, radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Kondisi inilah yang seharusnya para generasi muda perlu untuk pasang badan dan selalu berada di garis terdepan dalam memeranginya.

Ilustrasi Pemuda. Photo by Good News From Indonesia
Ilustrasi Pemuda. Photo by Good News From Indonesia

Sikap kritis seorang pemuda hendaknya perlu ditanamkan seperti dengan menyalurkan aspirasi rakyat melalui ruang media sosial, menjadi pemuda yang berprestasi bukan hanya sekadar sensasi, selalu aktif bersuara, keinginan untuk keluar dari zona nyaman, menyuarakan pentingnya kesehatan mental bagi pemuda agar selalu waras dalam menjalani tatanan kehidupan nyata maupun dunia maya.

Pemuda harus siap untuk menjadi agen perubahan dalam setiap babakan perubahan zaman. Pemuda layak hadir sebagai tulang punggung aset bangsa. Seorang pemuda harus siap belajar, siap untuk berubah menjadi pribadi yang selalu menebarkan kebermanfaatan bagi sesama, menjadi insan pemuda yang selalu jadi percontohan atau inisiator bagi pemuda lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun