Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Banyak Orang Senang Mendramatisasi Kesedihan?

23 Januari 2023   17:56 Diperbarui: 23 Januari 2023   18:09 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash.com/Gadiel Lazcano

Padahal akar persoalannya amat sederhana, Fajar merasa sedih dan galau karena pesan whatsap nya sempat tak dibalas oleh pacarnya. Dari situlah kemudian ia merasa sedih lalu sering menggalaukan diri sendiri di media sosial dengan kata-kata manis bak seorang pujangga.

Harusnya kan, tak perlu sampai uring-uringan lalu mengumbar kesedihan di publik, kalau memang pesan whatsap atau chatnya tak dibalas. Ya, tak perlu sedih dan berkecil hati. Mungkin dia sedang punya kesibukan, mungkin dia sedang tidak mood, atau mungkin lebih jauh lagi dia memang nyatanya tidak tertarik untuk menjalin hubungan.

Kalau sudah begitu, buat apa pusing-pusing galau dan memikirkan bagaimana caranya balikan? Ya lebih baik mencari yang lain dan mencari sosok pengganti yang jauh lebih baik dan bisa benar-benar menerima keadaan diri daripada terus menerus terpuruk dan berkubang dalam kesedihan yang tiada akhir.

Hubungan cinta seharusnya tak perlu diperumit dan berbelit-belit sehingga ujung-ujungnya hanya mempersulit dan menyengsarakan diri sendiri.

Sampai kapan pun cinta akan terasa lebih menyakitkan apabila kita lebih senang dan nyaman "mendramatisir" kesedihan. Sementara orang yang cerdas akan lebih sering menertawakan dan melihat tindakan itu sebagai sikap yang "bodoh" dan kekanak-kanakan.

Maka berhentilah mendramatisir kesedihan dan meratapi persoalan cinta yang sebenarnya amat sederhana. Salam [Reynal Prasetya].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun