Bertahun-tahun saya mengenalmu. Waktu yang lama namun singkat. Kayanya hitungan waktu gak pernah merasa cukup. Saya nggak pernah ngerasa penuh dengan hari-hari bersamamu. Masih saja ada ruang kosong yang saya sendiri nggak tau lagi mau diisi oleh apa.
Kamu ingat, percakapan siang itu di stasiun kereta?
Waktu kamu tanya.
"na, apakah orang-orang selalu terburu-buru ?". katamu sembari memegang erat tanganku.
Lalu saya menjawab
"iya, karena mereka terlalu banyak menyimpan mau dalam isi kepala"
"apa mereka bahagia?" sewaktu kamu tanya itu yang ada di pikiran saya cuma pertanyaan, yang saya juga mau tahu jawabannya.
"mereka bahagia karena terburu-buru ?"
"bukan, mereka bahagia jika pulang"
"memangnya mereka akan pulang ?"
"memangnya mereka terburu-buru untuk pulang?"