Mohon tunggu...
Retno Achmad Faisal
Retno Achmad Faisal Mohon Tunggu... ASN/dokter

“Menulis di sela tugas profesi, terinspirasi dari kehidupan komunitas lokal yang unik sarat makna, serta biodiversity hutan hujan tropis dengan flora dan fauna endemisnya.” East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province, since 2000

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Boutique Coffee & Wajah Baru

25 September 2025   11:46 Diperbarui: 25 September 2025   23:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi dan cake. (Freepik)

Di sebuah kafe kekinian yang terletak di salah satu sudut menanjak Jalan Dago, Bandung, aroma kopi Arabica dan sentuhan kayu manis dari cinnamon roll bersatu dalam udara dingin pagi yang masih berselimut kabut tipis. Meja nomor tujuh, pojok dekat jendela besar berbingkai kayu, menjadi langganan empat ibu-ibu muda yang penampilannya selalu "Instagrammable", lengkap dengan pashmina warna nude, skincare glowy, dan signature coffee masing-masing.

"Aku tuh sekarang udah enggak bisa ngopi sembarangan, sumpah! Harus yang medium roast, acidity-nya mild, dan harus susu oat, ya Allah. Perut aku tuh nggak bisa lagi yang terlalu asam," ujar Maharani, sambil memutar cangkir latte art berbentuk hati.

"Wih, tumben loe cerewet banget urusan kopi. Sejak kapan, Bu Rani?" cibir Jamila sambil tertawa, menyeruput espresso-nya.

"Sejak wajah aku baru, Beb," Maharani menjawab, diiringi kedipan mata centil. "Biar matching dong, inner body and outer face harus seimbang. Masa wajah udah ala Korea, tapi kopi masih ala warung?" Mereka pun tertawa bersama.

"Eh, serius loe? Lo operasi plastik beneran? Yang kemarin ke Korea itu?" tanya Rida, yang paling kalem di antara mereka.

"Iyalah, ngapain jauh-jauh ke Seoul kalau cuma mau skincare-an. Aku ambil full package. Hidung, dagu, lip filler, dan sedikit tarik benang. Katanya, yang paling hits sekarang itu yang nggak kelihatan hasilnya---tapi beda. Natural banget, katanya sih."

"Gilaa... loe kayak lahir lagi, Ran," ujar Nadia, memperhatikan wajah temannya dengan seksama, lalu mengangkat cangkir cappuccinonya. "Cheers buat wajah baru!"

"Eh tapi lo sempat sakit pasca operasi nggak, Ran?" tanya Jamila sambil mencocol croissant ke butter.

"Sakit mah udah pasti, Beb. Tapi lebih sakit liat muka sendiri di kaca sebelum operasi. Hahaha!"

Galeri Kafe (Dok Ig pribadi)
Galeri Kafe (Dok Ig pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun