Mohon tunggu...
Retno Asih
Retno Asih Mohon Tunggu... Administrasi - Retno Asih

Halo. Aku Retno, Aku memiliki hobi membaca, memasak, dan menonton drama/film korea. Aku seorang ELF alias penggema SUPER JUNIOR haha

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Suamiku Ada Dua

11 Januari 2024   04:25 Diperbarui: 11 Januari 2024   04:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cermin-dunia.github.io/

Seperti biasa, anakku langsung bermain setelah sampai dirumah bu siti. Aku mengobrol dengan bu siti membahas kejadian tadi pagi.

"Benar genderuwo itu nduk, genderuwo mah tidak memandang waktu. Kapan dia mau eksis ya eksis. Kalo kamu bertanya kenapa dia bisa berubah wujud jadi suamimu, bisa. Biasanya mahluk itu tinggalnya entah dirumah kamu, atau kalo ga deket rumah kamu. Jadi dia hafal kebiasaan apa yang biasanya kamu lakuin. Terus rutinitas seperti apa yang biasanya  terjadi di rumah kamu, dan tentang semua penghuni rumah kamu, dia paham. Karena dia memang sudah lumayan lama mengawasi." Tutur bu siti.

"Kok gitu ya bu, aku jadi takut." Ujarku.

"Gausah takut nduk, semakin takut malah dia semakin berani. Tapi area rumah kamu itu memang horor, serem dan sepi. Sunyi juga kalo malam hari. Banyak pepohonan rindang, dan banyak pohon pisangnya. Ga ada orang lewat area rumahmu kalo sudah malam hari."

Aku semakin merinding mendengar penjelasan ibu siti, memikirkan beberapa kemungkinan dan banyak kejadian yang sudah kualami dirumah itu. Memang banyak ke ngerian yang terjadi disana.

"Terus gimana bu? Aku takut."

"Entah tahun berapa, ibu lupa. Ibu mertuamu itu juga sebenere sudah pernah dilihatin genderuwo di dapurnya. Kejadiannya pagi hari saat beliau mau memasak untuk sarapan. Terasa seperti ada yang jatuh di atas genteng dapur. Braakkkkkk, Ternyata ada mahluk gede hitam yang nyangkut di atap. Spontan ibu mertuamu lari terbirit-birit ke luar rumah dan mencari orang untuk diajak mengecek dapurnya. Pas balik ke dapur untuk mengecek, sudah pergi dong hantu nya. Tapi memang benar hal itu terjadi wong kondang kok ceritanya sampe kemana-mana. Banyak juga ibu mertuamu mengalami hal-hal mistis. Entah tanah area rumahmu yang dulune ga dislameti dulu opo gimana, ibu gatau juga asal-usulnya. Entah desa ini yang terkutuk, karena banyak juga kejadian mistis diluar nalar yang sudah terjadi di desa ini. Jadi, apa yang kamu alami tadi pagi. Itu bukanlah yang pertama terjadi. Melainkan sudah ada beberapa kejadian serupa yang pernah terjadi."

Kalimat terakhir ibu siti membuat jantungku berdesir lebih cepat. Antara aku puas mengetahui beberapa fakta yang sebenarnya terjadi dan perasaan takut yang amat memuncak yang kurasakan. Satu hal yang kupikirkan berati bukan hanya aku yang diteror oleh makhluk itu, melainkan beberapa orang sudah mengalami hal serupa. Jadi aku tak perlu merasa terlalu takut. Beda cerita kalau makhluk itu hanya menggangguku saja, maka aku harus extra hati-hati.

Tak terasa sudah beberapa jam aku main dirumah bu siti, aku pun akhirnya pamit pulang dan menidurkan anakku. Aku ingin membahasnya lagi dengan suamiku, responnya datar-datar saja karena memang dia bukan tipe suami yang care dengan istrinya. Dia hanya bertanya kejadiannya gimana, lantas meresponnya dengan jawaban "OH". Bukan khawatir atau gimana layaknya suami pada umumnya. Yap, itu saja responnya. Aku memang kadang merasa aneh dengan sikap semua anggota keluarga ini, mereka semua datar, tanpa ekspresi, dan cenderung cuek dengan sekitar. Tapi mereka semua biang gossip, entah laki atau perempuan mereka sama saja biang gossip.  Saat mereka mengetahui kejadian yang kualami kali ini, mereka hanya diam saja, tak berespon. Memang apa sih yang kharapkan dari mereka ini? Bahkan suamiku sendiri pun tak mempedulikan diriku.Aku hanyalah manusia tanpa arti dirumah ini.

Sekarang, perasaanku dirumah jadi selalu was-was, khawatir kalau-kalau si makhluk itu datang lagi. Jika malam hari telah tiba, sekitar jam 9an. Aku akan mengunci kamarku, padahal sebelum ada kejadian ini, aku tidak pernah sekalipun mengunci kamarku. Aku akan tetap berada di dalam kamar sampai pagi hari tiba. Sebenarnya sudah banyak kejadian menyeramkan dirumah ini, karena memang tetua keluarga ini dulunya berhubungan dengan dunia perdukunan. Beliau pun sekarang masih hidup, tapi dengan kondisi yang bisa dibilang tidak waras. Beliau hanya lontang-lantung kesana kemari, tubuhnya sudah kurus seperti tak berdaging karena dimakan usia.

Entah berapa kejadian horror lagi yang akan kualami di rumah ini. Rasanya aku sudah muak berada di rumah ini, capek dengan tingkah laku manusianya. Capek pula dengan makhluk-makhluk halusnya yang sangat usil, tak jarang, mereka juga menggangu anakku sampai mata batinnya pun kini terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun