Mohon tunggu...
Retno SeptiaAdila
Retno SeptiaAdila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Belajar Online terhadap Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi

20 Agustus 2021   11:25 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:25 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejatinya aktivitas belajar disekolah adalah cara membentuk karakter anak, tidak hanya dari segi belajar tatapi bermasin bersama teman-teman disekolah juga nerupakan cara membentuk pribadi anak dari segi pergaulan dan mental.

Pada saat ini semua hal itu tidak bisa dilakukan karena wabah yang yang sedang terjadi di Indonesia yaitu Covid19 yaang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun ini. Hal ini menyebabkan pembentukan karakter anak dari segi mental terganggu karena anak banyak sekali mendapatkan tekanan dari berbagai pihak, diantaranya tugas dari guru yang setiap hari semakin menumpuk, tekanan dari orang tua yang menuntut anak untuk terus efektif dalam belajar dan lain sebagainya sementara anak tidak ada waktu bermain bersama teman-temannya meski hanya sekedar melepas rindu dengan ngobrol bersama berbagi cerita. Kesehatan mental adalah kesehatan yang berhubungan dengan kejiwaan dan pikiran seseorang yang dalam hal ini adalah tentang anak. Kesehatan mental anak dipengaruhi oleh suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada keperibadian dan perilaku anak.

Beberapa peristiwa yang menyebabkan kesehatan mental anak terganggu diantaranya kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, dibandingkan dengan anak lain yang secara tidak langsung mengganggu kesehatan mental anak jika terus menerus seperti itu.

Jika kesehatan mental anak terganggu, maka timbul penyakit mental yang tak jarang memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Beberapa jenis gannguan mental yang sering terjadi diantaranya, depresi, kecemasan yang berlebihan tentang suatu hal, gangguan stres pasca trauma dan masih banyak lagi. Berikut beberapa gejala kesehatan mental anak yang perlu diketahui oleh orang tua:
1. Hilangnya kemampuan anak dalam berkonsentrasi
2. Ketakutan, kekhawatiran, dan perasaan bersalah yang berlebihan oleh anak dan selalu menghantui
3. Ketidakmampuan anak dalam mengatasi masalahnya
4. Sulit melupakan suatu masalah bahkan anak suka berhalusinasi tentang masalah itu
5. Anak sering merasa mendengar suara atau mempercayai sesuatunyang tidak benar
6. Tak jarang anak berbohong dan melakukan hal yang negatif seperti mencoba merokok dana lain sebagainya
7. Jam tidur anak yang kurang atau anak susah untuk tidur
8. Tingkat egois anak yang tinggi atau tidak peduli dengan orang lain
9. Menarik diri dari lingkungan sekitar
10. Tampak murung, sedih, dan suka merenung
Anak yang sehat secara mental memiliki kualitas hidup yang positif dan dapat beradaptasi dengan baik dengan siapapun itu, dirumah maupun diluar rumah. Untuk menjaga kesehatan mental anak selama masa pandemi dan pembelajaran jarak orang tua harus menyertakan perannya untuk selalu memastikan kesehatan mental anak diantaranya sebagai berikut:
1. Memahami kondisi belajar anak
2. Tidak terlalu memaksakan kehendak terhadap anak
3. Mengapresiasi hasil anak
4. Menemani anak dalam belajar dan membantu anak dalam memahami pelajaran
5. Memfasilitasi anak sesuai kebutuhannya
6. Menghibur anak dengan mengajaknya berbagi cerita dan tertawa bersama
7. Memberikan kesempatan anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, misal dilapangan dekat rumah dengan 2-3 orang teman tentunya dengan prokes yang ketat
8.Jangan terlalu bebankan anak dengan pekerjaan rumah, pahami anak juga mempunyai beban tugas sekolah dan lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun