Mohon tunggu...
Retno Anggraeni
Retno Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/PRMN

Menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ini Bukan Kebetulan

29 November 2023   20:26 Diperbarui: 29 November 2023   21:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, hati-hati." Balas Elza dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"See you. Bye." Balas Dimaz sambil menyentuh bahu kanan Elza dengan lembut.

Sahabat-sahabat Elza tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutan mereka saat melihat Elza dan Dimaz saling bertegur sapa setelah sekian lama tak bersua. Ekspresi mereka berubah dari keheranan menjadi antusias, karena sebelumnya, hubungan Elza dan Dimaz sempat tidak baik-baik saja dan berakhir dengan putus. 

Mereka tampak antusias menyaksikan momen yang meneduhkan itu. Ketika Elza dan Dimaz bersalaman dengan senyuman yang ramah, sahabat-sahabatnya pun merasakan suasana hangat dan kebersamaan yang begitu mendalam di antara dua insan yang pernah terlibat asmara itu. 

***

Seminggu telah berlalu, hari ini tanggal 23 Desember 2017, akhirnya Elza mendapat libur dan bisa pulang kampung ke Semarang. Elza tidak mendapat tugas untuk menggantikan temannya yang merayakan natal karena selama ini Elza tidak pernah meminta cuti, itulah mengapa atasan Elza memberi kesempatan kepada Elza untuk menikmati libur panjang bersama keluarganya.

"Elza!" Sapa seseorang yang suaranya tidak asing di telinganya ketika Elza sedang meletakkan tasnya ke atas kabin.

"Dimaz. Hai." Balasnya dengan wajah bingung.

Elza tidak pernah membayangkan bahwa pertemuan tak terduga dengan Dimaz akan terjadi lagi, dan kali ini ia bertemu dengan Elza di atas kereta api. Mereka akan duduk bersebelahan sepanjang perjalanan pulang kampung dari Bandung ke Semarang. Dalam perjalanan yang panjang, di tengah hiruk-pikuk kereta yang berdentum, suasana menjadi agak canggung dan aneh secara tiba-tiba. 

Matanya terlihat masih bingung, ia terus berusaha mencoba memahami kebetulan yang aneh ini. Kadang kedua orang itu terlihat seperti teman dekat tapi tak jarang juga mereka tampak seperti orang asing. Sesekali matanya mencoba melirik pria yang sedang duduk di samping kanannya itu.

"Kamu .." Ucap Elza mencoba membuka pembicaran kepada Dimaz namun lidahnya terasa keluh sehingga dia terbata-bata untuk bertutur.  "mm... Sudah libur sejak kapan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun