Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelah, Sempat Mencoba Menyerah

3 Januari 2021   23:39 Diperbarui: 4 Januari 2021   00:14 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Siapa di dunia ini yang tak pernah merasa jenuh, bosan dengan kegiatan yang begitu-begitu saja. Lelah dengan segala candaan dunia. Aku yakin, kamu pasti sering merasakannya. Bahkan mungkin hidupmu lebih membosankan dariku.

Percayalah, aku kali ini benar-benar ingin nenyerah dengan segala situasi, mencoba mengikuti apa kemauan diri. Tanpa menghiraukan kewajibanku untuk menulis setiap hari.

Aku sempat berfikir, untuk apa aku menulis. Bagaimana bisa orang-orang tertarik dengan tulisan-tulisan usangku, tak mungkin lah itu terjadi.

Saat itu aku benar-benar mengeluhkan kegiatan ku yang setiap hari harus menulis dan terus menulis. Tanpa adanya perundingan, aku melupakan kewajiban ku terhadap tulisanku.

Aku merasa senang memang, aku bisa bebas dari segala beban. Aku tak lagi terikat tulisan, bahkan mereka pun tak mampu mengekang ku.

Dan dalam beberapa jam terakhir, terlintas dalam pikiran ku. Alasan awalku mencoba menulis, alasan mengapa aku merepotkan diriku dengan keharusan untuk terus menulis setiap hari.

Disana aku mulai berfikir jernih. Jika ku hentikan kebiasaan ini, di lain waktu, aku mungkin tak akan dapat kesempatan ini. Di hari-hari berikutnya mungkin aku tak akan pernah sempat untuk menulis lagi.

Saat pikiran itu muncul, seketika ku menulis lagi, ku tuangkan semua yang ada dalam benakku. Ku berikan jiwa dalam tulisanku, ku jadikan diriku ada dengan tulisanku.

Hingga akhirnya, aku mulai menyadari. Ini lah dunia ku sekarang, tak perduli seberapa lelahnya diriku. Menulis sekarang adalah duniaku yang baru. Aku hidup dalam dua dunia ini, aku tak kan pernah bisa meninggalkan nya meski aku sangat menginginkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun