Mohon tunggu...
Renny Bengu
Renny Bengu Mohon Tunggu... Penulis - Dosen, Guru, Penulis, Editor, Peneliti dan Pengarang

Memasuki ide hingga menjadi tenunan kata, kalimat dan paragraf menjadi masakan lezat bergizi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pembunuh Berdarah Ulat Bulu

13 November 2023   15:06 Diperbarui: 13 November 2023   15:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : grid.id

Kau datang dan menemuiku bak permadani -- kau menanam

Sebuah luka dan bernanah -- pecah dalam taman itu

Seperti pembunuh berdarah ulat bulu

Membaca mantra kesialannya  

Di ujung pisau itu, masih terngiang mantra-mantra  

Yang kau adaptasi untuk memotong bawang -- mantra-mantra itu

Terasa perih di mata -- dan air yang tertumpah itu terus

Menyumbat mata, kulit dan pori-pori -- gatalnya

Terasa dan membekas bagaikan gigitan

Gigitannya tak membekas -- itu karma yang terus mengitari kau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun