Semua terjadi demi rahmat-Mu.
Aku, anak-Mu, percaya bahwa semuanya adalah rahmat-Mu.
Tidak ada yang melampaui kuasa penyelenggaraan-Mu .
Kasih-Mu tidak berbatas dan aku ingin menerima semuanya dengan sukacita.
Aku adalah objek kasih dan ketulusan-Mu.
Tak ada yang kupinta selain kemuliaan-Mu.
Itu cukup untuk kesenangan dan kebahagiaanku.
Semuanya demi perutusan!
Semuanya demi Gereja!
Engkau menyiapkan jalan bagiku.
Engkau mempercayakan padaku suatu perutusan yang bermeteraikan kasih-Mu.