Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 19, Malaka) - Konferensi Sejarah dan Masa Depan Uang

1 April 2024   11:10 Diperbarui: 1 April 2024   11:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari, Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata: saya mendengar penduduk bercerita tentang 'Urwah, bahwa Nabi S.A.W memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkahan dalam jual belinya. Seandainya 'Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung."

            "Ingatlah saudara-saudaraku, hanya Allahlah yang menentukan rizki. Lihatlah sekarang berapa harga kambing jika dibeli dengan dinar!?"

            Abdi tak dapat menahan komentarnya dan menyikut ke sisi kiri sambil berkata pelan, "sama Lem harganya! Masih ingat kan kita bayar satu dinar ke Pak Affar! Eh..." di sebelah kiri Dalem sudah tak terlihat. Ia pun melihat ke sekitar, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Dalem berpindah tempat duduk. Sedikit khawatir, Abdi teringat tadi di tengah-tengah kesibukannya mencatat sepertinya Dalem mengucapkan sesuatu.

            "Kamar kecil..." ujarnya mengingat-ingat kata-kata Dalem tadi. Ia tak tahan ingin memastikan keberadaan Dalem dan mengecek sejenak keluar ruangan. Dimasukkannya segera buku dan pena ke dalam tas kecil.

            Abdi menoleh ke arah belakang dan kanan jauh. Ia melangkah menuju belakang sebelum berbelok ke ujung kanan. Suara penerjemah perlahan hilang dari tangkapan Abdi dan berganti suara penceramah.

            "In the past The State University of New York in place called Binghamton is famous for scholars who distinguished themself in the study of the free and the fair market. And they have come to conclusion that the last free and fair market that the world ever experienced was the market of Ottoman Islamic Empire..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun