Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 19, Malaka) - Konferensi Sejarah dan Masa Depan Uang

1 April 2024   11:10 Diperbarui: 1 April 2024   11:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Perang tersebut berhasil memunculkan sistem ekonomi baru yang diistilahkan dengan Petro Dolar dimana minyak bumi menggantikan peran emas."

            "Negara Amerika melakukan sebuah perjanjian dengan Arab Saudi setelah perang tersebut dimana isinya menyebutkan bahwa minyak bumi hanya dapat dibeli dengan US Dolar. Meskipun sebuah negara memiliki emas yang banyak, negara tersebut tidak dapat membeli minyak jika tidak menggunakan US Dolar."

            "Hal ini membuat negara-negara di dunia kembali menukarkan emasnya untuk mendapatkan minyak bumi."

            "Pada saat emas dijadikan patokan oleh US Dolar, mungkin masih bisa dilihat dan dibandingkan dengan perhitungan antara cadangan emas yang ada dan mata uang yang beredar, sehingga membuat negara-negara yang jeli bisa melihat apakah Negara Amerika sebagai pemilik US Dolar mencetak mata uangnya sesuai dengan cadangan emas yang ada."

            "Namun setelah dihentikannya konvertibilitas US Dolar terhadap emas dan disyaratkannya pembelian minyak hanya dengan US Dolar, Negara Amerika dapat mencetak uang sebanyak-banyaknya dan menjadikan negaranya dapat berperang dengan dana tanpa batas."

            "Mereka bahkan melangkah lebih jauh lagi,"

"Untuk mencetak uang kertas memerlukan bahan dan peralatan yang menghabiskan biaya produksi sehingga diperkenalkanlah uang yang tak bisa disentuh, yang dinamakan dengan uang digital atau uang elektronik."

            "Jika diistilahkan mereka bisa membuat uang dari udara, menurunkan uang dari langit, bahkan lebih cepat dari itu."

            Sejenak hening, semua yang hadir menyimak apa yang dikatakan oleh Sheikh Nazar Imran. Ceramah pertama benar-benar mengingatkan mereka kembali akan sistem ekonomi ribawi yang pernah menguasai dunia.

            "Segolongan manusia telah berhasil dengan cara sangat luar biasa membuat sistem ekonomi yang dipatuhi dan ditaati di seluruh dunia, dimana sistem ekonomi itu membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan terus berjuang seumur hidup mereka."

            Abdi bergeser sedikit, Dalem sepertinya ingin berjalan ke arah luar barisan. Tak mendengar kata-kata Dalem, Abdi tetap fokus ke penerjemah dan pena di atas buku kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun