Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Naiknya Tingkat Infertilitas: Menelisik Lebih Jauh Dampak Makanan Rekayasa Genetika

19 Juli 2023   14:12 Diperbarui: 19 Juli 2023   14:19 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan Produk Rekayasa Genetika, hati-hati dengan dampak jangka panjangnya. Ilustrasi: freepik.com

Penulis sebelumnya menulis tentang Surrogate Mother, nah, sesuai janji, berikut ini artikel tentang penyebab menurunnya tingkat kesuburan manusia di masa-masa ini, dari berbagai sumber.

Berita buruk bagi mereka yang berharap untuk memiliki anak, penelitian menunjukkan bahwa makanan yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi kesuburan dan menghambat kemungkinan kehamilan. 

Penelitian yang dilakukan oleh puluhan kelompok peneliti di seluruh dunia menunjukkan bahwa Organisme yang Dimodifikasi secara Genetik (Genetically Modified Organisms/GMO) yang ditemukan dalam banyak makanan umum saat ini menjadi masalah nyata dalam hal kesuburan, yang menyebabkan peningkatan angka infertilitas secara global. 

Menurut beberapa penelitian, jumlah sperma pada populasi pria di dunia telah menurun sebanyak 40-50% sejak tahun 1970-an. Makanan GMO mungkin hanya salah satu alasan di balik penurunan ini, demikian peringatan dari para peneliti yang mengkaji fenomena tersebut.

Meskipun para ilmuwan terkemuka di dunia telah mempublikasikan peringatan, produsen makanan terus menggunakan makanan GMO dalam produk mereka untuk pakan ternak maupun manusia.

Masalah ini menjadi sangat serius sehingga Uni Eropa (EU) sebenarnya telah melarang penggunaan produk GMO di seluruh Eropa, sementara Amerika Serikat tetap memperbolehkannya.

Lalu, mengapa makanan yang dimodifikasi secara genetik menjadi ancaman bagi kesuburan hewan dan manusia? Menurut laporan yang diterbitkan oleh American Academy of Environmental Medicine (AAEM) pada musim semi tahun lalu, "Ada lebih dari sekadar hubungan kebetulan antara makanan GMO dan efek kesehatan yang merugikan." Temuan ini telah mendorong AAEM untuk mendorong semua dokter untuk "...mendidik pasien mereka, komunitas medis, dan masyarakat umum untuk menghindari semua makanan yang dimodifikasi secara genetik."

Berikut adalah beberapa risiko yang paling terkait dengan makanan GMO:

Menurunnya kesuburan pada pria: Penelitian menunjukkan bahwa testis beberapa hewan berubah warna dari merah muda menjadi biru yang mengkhawatirkan setelah diberi pakan yang mengandung GMO. Selain itu, jumlah sperma juga mengalami perubahan, mengakibatkan penurunan keseluruhan kehamilan. Bahkan jumlah kecil makanan GMO dapat mengubah DNA.

Penurunan kesuburan pada wanita: Wanita yang mengonsumsi makanan GMO juga mengalami penurunan kesuburan yang mengkhawatirkan. Studi pada hewan betina menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam ketidakmampuan untuk hamil, peningkatan kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan kematian bayi setelah diberi pakan yang terdiri dari makanan GMO. Tikus yang diberi pakan GMO di Eropa melahirkan bayi yang seringkali meninggal dalam beberapa minggu setelah lahir (kadang-kadang mencapai 99%), dibandingkan dengan tingkat kematian 10% untuk tikus yang diberi pakan biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun