Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Semarang menggelar Nirantara Film Festival pada Kamis, 19 Juni 2025, bertempat di Gedung C7 Lantai 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNNES.Â
Festival ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa dan penonton lebih peduli terhadap isu-isu konservasi, sejalan dengan visi UNNES sebagai universitas konservasi yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan, melestarikan budaya, serta menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Nirantara Film Festival menayangkan15 film dokumenter bertema konservasi yang merupakan hasil karya mahasiswa Ilmu Komunikasi UNNES. Film-film tersebut mengangkat isu-isu yang relevan dengan tiga pilar konservasi UNNES, yaitu lingkungan, sosial, dan budaya.
Tiga pilar konservasi UNNES meliputi konservasi lingkungan yang berfokus pada pelestarian alam dan perilaku ramah lingkungan, konservasi sosial yang menekankan pembangunan karakter dan kepedulian terhadap sesama, serta konservasi budaya yang bertujuan melestarikan tradisi, seni, dan nilai luhur bangsa agar tetap dikenal dan dipraktikkan generasi muda. Pilar-pilar ini menjadi dasar UNNES dalam setiap kegiatan akademik maupun pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNNES, Pak Dr. scient med Fadly Husain, M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Nirantara Festival. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut setiap tahun dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai mitra, terutama dalam bidang edukasi, produksi film, dan pengembangan konservasi sosial.
"Semoga Nirantara Festival ini akan terus diadakan sehingga para mitra bisa menjalin kerja sama dengan angkatan selanjutnya dapat menjadi pengingat bagi masyarakat demi keberlanjutan. Bentuk film yang bisa ditonton terus menerus akan memberikan manfaat dan menjadi pengingat bagi siapa pun yang menontonnya," ujar Pak Dr. scient med Fadly Husain, M.Si.
El Najwa Nurul Yaqin, salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi UNNES, mengatakan bahwa film dokumenter memiliki peran besar dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat.
"Film dokumenter punya peran besar dalam menumbuhkan kepedulian. Lewat cerita nyata yang menyentuh, film ini membantu masyarakat memahami masalah lingkungan, pentingnya menjaga budaya, dan dampak perkembangan teknologi. Bukan hanya memberi tahu, tapi juga mengajak masyarakat untuk peduli," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa film dokumenter menjadi media komunikasi yang efektif dan tidak menggurui.
"Lewat cerita nyata, isu lingkungan, budaya, dan teknologi disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Nggak menggurui, tapi bikin orang lebih sadar dan mau terlibat," tambah El Najwa.