Dari satu ayat diatas menunjukkan sejak zaman nabi yusuf memanen padi menggunakan alat tradisional sudah dilaksanakan.mungkin secara bentuk serta namanya berbeda dengan sekarang,akan tetapi secara tidak langsung konteks yang ada diayat tersebut masih memiliki kesamaan dengan alat ani ani dari segi kegunaan dan hasilnya.
b. Filosofi dan nilai budaya
Penggunaan alat ani-ani  tidak hanya soal pertanian,akan tetapi juga menyangkut nilai-nilai simbolis dan spiritual. Di masyarakat Sunda seperti suku badui atau kasepuhan misalnya, dikisahkan bahwa Dewi Padi (Sri) sangat takut dengan senjata tajam  sehingga metode panen harus lembut, perlahan, dan menghormati padi.  Ani-ani menjadi lambang hubungan antara manusia dengan alam tidak harus dengan sesuatu yang moderen dan harus dengan kehati-hatian serta penuh kesabaran. Selain itu Masyarakat sunda menanam padi dilakukan 1 tahun sekali berbeda dengan wilayah yang lain mungkin bisa 3 sampai 4 kali masa tanam.ini bukan sekedar peraturan adat tetapi dari segi yang lain seperti ini merupakan bentuk kita menjaga biodiversitas suatu wilayah serta dapat mengembalikan kesuburan tanah.
Selain itu metode memanen padi dengan menggunakan alat ani-ani sering menjadi ajang gotong royong, mempererat interaksi sosial di komunitas petani serta menjadi suatu identitas diwilayah tersebut.
c. Manfaat penggunaan ani-ani
Penjelasan:
-Kualitas panen terjaga Karena pemanenan dilakukan secara selektif, kualitas bulir lebih tinggi, minim kerusakan.
-Ramah lingkungan Tanah tidak terbelah oleh mesin besar, residu tanaman membantu kesuburan.
-Pelestarian tradisi Menjaga warisan budaya pertanian, pengetahuan lokal.
-Masa umur simpan gabah menjadi lebih lama tanpa merusak rasa yang ada didalam beras
-Memberdayakan tenaga kerja lokal: Butuh tenaga manusia sehingga menyerap tenaga kerja di pedesaan.