2.Mengurangi kerusakan bulir: karena pemotongan lebih halus dibanding alat kasar atau mesin.
3.Beberapa bagian batang padi tetap tertinggal sehingga dapat kembali ke tanah sebagai bahan organik.
4.Masa umur simpan gabah menjadi lebih lama tanpa merusak rasa yang ada didalam beras.
Selain itu memanen padi dengan menggunakan alat ani ani menjadi sebuah nilai budaya, filosofi,dan hubungan simbolik antara manusia dengan alam , tanaman padi disebagian wilayah dianggap tanaman yang sakral bahkan disaat awal tanam sampai setelah pemanenan padi banyak ritual ritual khusus yang dilakukan termasuk memanen padi menggunakan alat ani ani menjadi bentuk penghormatan terhadap Dewi Sri atau roh alam agar panen menjadi berkah.
Kita sebagai umat islam juga telah mempelajari bahwa allah sendiri telah berfirman di dalam alquran yaitu di surat yusuf ayat 47
- قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّمْ فَذَرُوهُ فِي سُنبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ
Terjemahan:
Nabi Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya(atau ditangkainya) kecuali sedikit untuk kamu makan".
Tafsir:
Ayat ini menjelaskan solusi yang diberikan Nabi Yusuf untuk mengatasi bencana yang akan datang, yang diuraikan dalam tiga poin utama yaitu.
1.Bertanam seperti biasa selama tujuh tahun: Nabi Yusuf menyarankan agar masyarakat tetap melakukan kegiatan pertanian secara normal selama tujuh tahun pertama. Pada masa ini, hasil panen akan melimpah dan subur seperti yang digambarkan dalam mimpi raja.
2.Menyimpan hasil panen di tangkainya: Inilah kunci dari strategi pengelolaan pangan yang diajarkan Nabi Yusuf. Hasil panen yang telah dikumpulkan harus disimpan tetap dalam bulirnya (tangkainya). Cara ini akan membuat hasil panen lebih awet dan tahan lama, berbeda dengan jika disimpan dalam bentuk gabah yang sudah digiling.
3.Mengambil secukupnya untuk dikonsumsi: Masyarakat hanya diperbolehkan mengambil sebagian kecil dari hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar sisanya harus disimpan dengan baik sebagai cadangan makanan untuk menghadapi masa sulit yang akan datang.