Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anna - Maria

18 Februari 2025   22:14 Diperbarui: 18 Februari 2025   22:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hujan (Sumber: health.kompas.com/Unsplash/Todd Diemer)

                "Berhentilah menangis, kemasi barang --barangmu. Kita pergi sekarang juga." Sambungnya.

                Maria segera menuju satu -- satunya kamar tidur di rumah itu. Ia mengambil barang -- barangnya, dimasukannya di dalam sebuah koper tua yang ia simpan di bawah tempat tidur. Ia lalu berjalan keluar ke ruang tamu  di tempat ibunya duduk.

                "Bagaimana jika dia mengejar kita mama?" Tanya Maria sembari menunjukkan kekhawatirannya.

                "Mama akan melindungimu, Maria. Ayo kita berangkat." Kata perempuan paruh baya itu.

                Segera mereka mengambil tas dan koper yang sudah mereka siapkan.

                "Kalian mau ke mana?"

                Tiba -- tiba suami Maria muncul dari balik pintu dengan sempoyongan.

                Maria ketakutan melihat suaminya. Ia lari bersembunyi di belakang ibunya. Ibunya juga terlihat cemas, tetapi ia berusaha tetap berani dan meladeni pria mabuk itu.

                "Aku ingin membawa pulang anakku. Kau telah menyia -- nyiakan hidupnya. Kau rampas kebahagiaannya. Kau racuni hidup anakku dengan kesedihan dan penderitaan". Kata Anna.

                "Oh ternyata ini mama mantuku yang cerewet itu. Tak semudah itu kalian pergi dari sini. Anak perempuanmu itu telah berhutang banyak padaku. Dia tak boleh pergi sebelum kalian mengganti kerugian yang saya alami selama ini" Kata pria itu dengan wajah yang terlihat sangar.

                "Bukankah itu tanggung jawabmu sebagai suami? Tetapi penderitaannya jauh lebih besar dari itu. Maka aku tetap akan membawa pulang anakku." Perempuan paruh baya itu tak mau mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun