Menggunakan Software Recovery Data
Selain backup, software recovery data juga bisa menjadi opsi. Beberapa aplikasi dirancang untuk memulihkan file yang terhapus atau rusak akibat ransomware. Meski tidak selalu berhasil pada file terenkripsi, software ini bisa berguna jika malware menghapus salinan asli setelah membuat file terenkripsi baru. Dengan memanfaatkan fitur recovery file yang belum ditimpa, ada kemungkinan sebagian data masih bisa diselamatkan.
Namun, penggunaan software recovery harus hati-hati. Menjalankannya di sistem yang masih terinfeksi bisa memperburuk kerusakan. Disarankan untuk melakukan cloning harddisk terlebih dahulu, lalu mencoba pemulihan pada salinan agar data asli tetap aman.
Bantuan dari Penyedia Jasa Recovery Profesional
Dalam kasus serangan ransomware skala besar, terutama di perusahaan atau lembaga yang memiliki data krusial, jasa recovery data profesional sering menjadi solusi terakhir. Penyedia layanan ini memiliki peralatan forensik digital, laboratorium khusus, serta akses ke basis data kunci dekripsi yang mungkin tidak tersedia untuk publik.
Meskipun biayanya tidak murah, layanan recovery profesional bisa menyelamatkan data bernilai miliaran rupiah. Mereka juga membantu menganalisis celah keamanan yang dimanfaatkan penyerang sehingga serangan serupa bisa dicegah di masa depan.
Pencegahan sebagai Bagian dari Recovery
Recovery data tidak hanya tentang mengembalikan file setelah serangan, tetapi juga memastikan serangan tidak terjadi kembali. Oleh karena itu, strategi recovery selalu berjalan beriringan dengan pencegahan.
Beberapa langkah pencegahan meliputi: