Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pembantaian Jurnalis di Gaza, Serangan Terhadap Pilar Kebenaran

16 September 2025   07:00 Diperbarui: 10 September 2025   22:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalis Palestina, Samar Abu Elouf yang meliput pemboman Israel di Gaza. (Dok. Samar Abu Elouf Via Al Jazeera via Kompas.com)

Kekerasan terhadap jurnalis tidak punya tempat di mana pun. Namun di Gaza, hal seperti ini terasa seperti kejadian sehari-hari.

Serangan diduga sengaja menyasar ruang yang mestinya aman, termasuk rumah sakit dan para jurnalis yang meliput.

Pada 25 Agustus 2025, serangan Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Sedikitnya 21 orang tewas. 

Di antara korban ada jurnalis, tenaga medis, dan warga sipil. Associated Press (AP) mengonfirmasi serangan itu.

Polanya disebut sebagai taktik "double-tap" yang mematikan: serangan pertama menewaskan seorang juru kamera.

Lalu serangan kedua menargetkan orang-orang yang datang membantu. Juru bicara kantor HAM PBB, Thameen Al-Kheetan, mendesak Israel untuk bertanggung jawab.

Organisasi jurnalis internasional ikut bersuara. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menuntut keadilan dan mengaku sudah mengirim surel kepada IDF untuk meminta penjelasan. Tidak ada balasan.

Sementara itu, juru bicara IDF, Avichay Adraee, menyatakan militer tidak menargetkan jurnalis dan menyesalkan adanya korban yang tidak terlibat.

Pernyataan ini terasa bertolak belakang, mengingat jumlah jurnalis yang tewas sangat besar, terutama dalam dua tahun terakhir.

Angka dari Shireen.ps dan sumber lain bikin tercekat. Per 3 September 2025, tercatat 289 jurnalis tewas di Palestina.

Jumlah itu melampaui kematian jurnalis di perang besar seperti Perang Dunia I dan Perang Vietnam. Artinya, ancaman terhadap pers berada pada tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun