Covid-19 terus bermutasi menjadi beberapa varian mulai dari Alpha, Beta, Gamma hingga terbaru munculnya varian Delta dimana penyebaran dan penularannya semakin cepat dan lebih berbahaya (Alo Dokter, 26/7). Menurutnya, virus varian ini tiga kali lebih berisiko terinfeksi kepada anak-anak. Tentu hal ini, mengharuskan anak-anak untuk mematuhi protokol kesehatan tanpa terkecuali.
Fakta di lapangan justru berbanding terbalik dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan dari seorang siswa berinisial DK “Ibu yang aku tau protokol kesehatan itu cuman pake masker aja”, ujarnya. Tidak hanya itu, pernyataan lain pun muncul dari siswa AG yang mengungkapkan bahwa ia juga tidak tahu apa itu protokol kesehatan. Setidaknya terdapat 2 dari 13 orang siswa dalam satu kelas yang hanya mengetauhi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah diungkapkan sebelumnya, terbukti bahwa siswa belum mengetahui terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di bidang pendidikan, mahasiswa KKN diberikan kesempatan untuk mensosialisasikan terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan kepada siswa. Rd Salvira Yuna Pertiwi, Mahasiswi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN di kelas lima SDN Sri Asih.
Kegiatan awal KKN Tematik UPI dilaksanakan pada hari Senin (12/7), dengan melakukan perizinan kepada pihak sekolah. Hal tersebut disambut baik oleh pihak sekolah khususnya wali kelas lima Bapak Deden Urip. Kegiatan selanjutnya yaitu sosialisasi terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan kepada siswa. Bentuk sosialisasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media gambar sebagai sarana yang efektif dan menarik guna memberikan pemahaman kepada siswa terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan. Kegiatan sosialisasi Covid-19 pun disambut antusias oleh siswa.
Sosialisasi berlangsung secara baik dan terarah. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya pemahaman siswa diantaranya: siswa mampu menjelaskan kembali mengenai Covid-19 dan memahami protokol kesehatan. Kemudian, siswa dengan sigap mempraktikkan protokol kesehatan secara nyata seperti memakai masker dengan baik, menggunakan handsanitizer, dan menjaga jarak.
Hingga pada akhir kegiatan, respon siswa terhadap sosialisasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan memberikan dampak positif. “Gara-gara Ibu jelasin cara supaya enggak kena corona, saya jadi biasakan cuci tangan sebelum makan dan sesudah pegang barang-barang. Terus juga jadi tahu pakai masker itu penting” Ujar Putri salah satu murid kelas lima.
Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa sosialisasi terkait Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan kepada siswa perlu diperhatikan. Sosialisasi terkait hal ini harus dilakukan dengan cara menarik, menyenangkan dan mudah dimengerti oleh siswa dibantu dengan penggunaan media gambar. Sehingga nantinya siswa paham terkait Covid-19 serta dapat mematuhi protokol kesehatan dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Oleh Rd Salvira Yuna Pertiwi|KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2021
