Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puasa dan Kesehatan (1)

9 Maret 2024   16:32 Diperbarui: 9 Maret 2024   16:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh Dr. dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, CAHR, CELM, COCM,FIHFAC

Tidak lama lagi seluruh umat muslim di dunia akan memasuki ibadah bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah. Umat Islam berpuasa sejak matahari terbit sampai terbenam. Ramadhan merupakan periode puasa yang paling diniatkan dan direncenakan. Ketika menjalankan ibadah puasa, Anda akan menahan lapar dan haus sejak waktu imsak hingga kurang lebih jam kemudian waktu berbuka puasa.

Pola makan Anda akan berubah Haluan selama 30 hari.   Menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan kondisi tubuh tetap fit maupun bugar menjadi harapan setiap muslim. Mengatur pola makan sehat saat berbuka dan sahur ternyata menjadi kunci penting untuk menjaga tubuh tetap prima selama berpuasa.

Tujuan Berpuasa Menurut Al-Qur'an dan Hadits adalah sebagai sarana mendekatkan diri pepada Allah Subehanahu Wa Ta'ala, memperbanyak rasa syukur, mendisiplinkan diri, meraih pintu surga serta memohon pengampunan dari Allah Yang Maha Pengampun. sebagaimana yang tercantum dalam hadits berikut ini. "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain pola makan yang berubah, banyaknya kesibukan yang dijalani sehari-harinya menjadikan aktivitas fisik kini menjadi prioritas terbawah. Diketahui bahwa pola hidup saat ini menjadi risiko terhadap penyakit-penyakit metabolik, seperti obesitas, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, penyakit jantung koroner, keganasan, gangguan respirasi, maupun kelainan jaringan otot, sendi, dan tulang.

Berpuasa dengan pola yang benar  mampu menurunkan berat badan dan memiliki dampak baik terhadap metabolisme tubuh.serta memberikan dampak baik pada penderita dislipidemia, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, maupun penyakit degeneratif lainnya.

Dikutip dari Lee Know, ND dalam bukunya Mitochondria And The Future Of Medicine hal. 177 bahwa pembatasan makanan ketika berpuasa menyebabkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi yang akan menghasilkan benda  keton,  benda keton merupakan tiga senyawa yang larut dalam air yang diproduksi sebagai produk sampingan ketika asam lemak dipecah menjadi energi di hati.

Keton ini sendiri dapat digunakan sebagai sumber energi, terutama pada jantung dan otak, dimana keton merupakan sumber energi yang vital selama masa puasa. Tiga keton endogen yang diproduksi oleh tubuh adalah aseton, asam asetoasetat, dan asam beta-hidroksibutirat (satu-satunya yang secara teknis bukan keton, secara kimiawi). Mereka dapat diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian memasuki siklus TCA (siklus krebs) untuk menghasilkan energi.

Ketika berpuasa, metabolisme tubuh mengalami perubahan, dimana tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan. Tubuh akan menggunakan cadangan glikogen sebagai sumber energi utama. Setelah berpuasa selama 8 jam, cadangan glikogen  tersebut habis, maka tubuh akan mulai beralih ke lemak, dan jika lemak juga habis tubuh terpaksa memecah protein otot sebagai sumber energi.

Namun penggunaan protein sebagai sumber energi tidak sehat, karena protein yang gunakan dan dipecah berasal dari otot, yang akan membuat massa otot berkurang. Namun, pada puasa Ramadhan, Anda hanya berpuasa selama 13-14 jam. Ini adalah masa ketika tubuh mulai kehabisan glukosa dan menggunakan lemak sebagai sumber energi kedua. Puasa Ramadhan tidak menyebabkan pemecahan protein, massa otot Anda pun tetap terjaga.

Kondisi dimana tubuh kekurangan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi akan menyebabkan ketosis, yaitu proses metabolisme normal yang tidak berbahaya.   Sebagai gantinya, tubuh akan membakar lemak untuk mencukupi kebutuhan energinya. Energi bersumber dari asam lemak. Asam lemak ini sangat padat energi dan jantung adalah salah satu organ yang paling boros energi, sehingga dalam kondisi fisiologis normal, jantung lebih memilih menggunakan asam lemak sebagai sumber bahan bakarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun