Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Puasa Lansia: Antara Kesehatan dan Kesepian

10 Maret 2024   10:38 Diperbarui: 10 Maret 2024   16:18 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi menjauhkan stres/Foto: dokpri Hermard

Alhamdulillah, meskipun badan tidak terlalu gemuk, tetapi saya termasuk lansia yang dijauhi berbagai penyakit. Kalaupun terasa tidak enak badan, paling perut terasa agak kembung atau kaku-kemungkinan asam lambung naik.  

Apakah kondisi itu menjadi penghalang melakukan ibadah puasa?  Tentu saja tidak, buktinya tahun lalu saya dapat menjalankan puasa  dengan penuh tanpa bolong sama sekali.

Dalam menjalankan ibadah puasa, sebagai lansia jangan asal sat-set saat sahur maupun berbuka puasa, perlu mempertimbangkan porsi makan secukupnya-jangan sampai terlalu kenyang. Ini dilakukan dalam konteks menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. 

Cara yang dilakukan dengan menghindari makanan-makanan  tinggi gula dan lemak: menghindari kue kering, cokelat, donat, es krim, dan fast food.

Untuk meminimalisir asam lambung agar tidak bermasalah, maka saya upayakan menghindari makanan pedas, bercuka, berlemak, di samping menjaga pikiran agar tidak stres. Buah-buahan serta sayuran pun sebaiknya dipilih dengan kadar asam rendah, seperti pisang, melon, brokoli, kentang, dan wortel.

Buah kurma dan madu, selalu saya konsumsi saat berbuka puasa karena madu memiliki sifat antimikroba, dapat meredakan  gejala asam lambung. Sementara buah kurma memiliki serat yang baik bagi pencernaan.

Pastikan saat sahur dan berbuka puasa minum air dalam jumlah yang cukup untuk menjaga hidrasi. Jangan lupa mengawali meneguk air hangat saat berbuka puasa agar membantu menghidrasi tubuh secara efektif setelah berpuasa seharian. 

Di samping itu membantu meredakan rasa haus dengan lebih cepat dibandingkan air dingin. Air hangat juga membantu memulihkan cairan tubuh dan mempercepat proses pencernaan.

Jalan pagi, menjaga stamina/Foto: Hermard
Jalan pagi, menjaga stamina/Foto: Hermard
Biasanya selepas subuhan, bersama Ibu Negara Omah Ampiran melakukan jalan pagi mengelilingi desa sejauh kurang lebih tiga kilometer. Setidaknya olah raga ringan ini membantu menjaga kebugaran fisik dan kesehatan.

Sebagai lansia, usahakan tetap istirahat  cukup, termasuk tidur  berkualitas di malam  hari. Jika di siang hari badan terasa capek, jangan ragu mengurangi intensitas aktivitas fisik  dan beristirahat agar  stamina tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun