Mohon tunggu...
Ratryana Dewi
Ratryana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Jika menulis adalah Nyawa, maka "kau" adalah Raga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Aku, Pisau dan Mata-Mata

8 November 2020   09:32 Diperbarui: 8 November 2020   09:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa rasanya, rasaku rasamu begitu tajam

Berpikir; setajam untuk mengiris kelapa

Seandainya aku bukan aku... tapi aku itu aku

Jika saja aku bisa berklamufase, akan ku lakukan

Sebabpun aku terlalu terluka oleh ketajaman rasaku

Bolehkah kuajukan ketumpulan?

Agar kau saja yang tajam

Biar aku yang mengimbangi

Dan jadilah kita yang tak saling menyakiti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun