Mohon tunggu...
Narothea
Narothea Mohon Tunggu... Freelancer - Kepompong berproses

Pencari makna dari setiap peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nasi Bungkus Terakhir

14 Juni 2021   05:13 Diperbarui: 14 Juni 2021   06:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pak Dhe menggendongku pulang ke rumah.
Sementara orang-orang mengurus jasad ibuku.

Sampai acara  pemakaman ibuku selesai, aku masih diam, tak bisa berkata-kata.
Kak Uci juga hanya diam sambil menatapku sedih.
Kami tak lagi lapar.
Ada banyak makanan teronggok di sudut rumah kami, pemberian orang-orang yang kasihan pada kami.
Kemudian satu persatu tetangga pamit meninggalkan rumah kami.

Kini, hari mulai beranjak senja.
Kutahu ibuku tak lagi  pulang ke rumah.
Sebungkus nasi semalam adalah nasi terakhir yang diberikan ibu untuk kami, anak-anaknya.

Air mata mengalir deras di kedua pipiku.
Ibuku adalah ibu yang hebat, tak kupedulikan apa kata orang-orang,  bahwa ibuku adalah wanita yang suka keluyuran.
Yang kutahu adalah, ibuku menjadi seperti itu setelah kepergian ayah.
Tapi ibuku tetap ibu yang hebat bagi kami anak-anaknya.
Buktinya dia selalu mencarikan makanan buat kami setiap hari.
Malam semakin larut.
Kami tak lagi lapar, kesedihan karena kehilangan ibu ini telah mengenyangkan perut kami.

Aku Lilin, gadis kecil yang selalu menantikan kepulangan ibu selepas maghrib, kini terdiam dalam sunyi.
Ibuku, tak akan pernah membawakanku makanan lagi. Hiks.

( Terinspirasi dari kisah nyata )

Yogyakarta, 13 Juni 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun