Aku menyelesaikan mandiku dengan cepat.
Kutengok ke ruang depan, kakakku yang sedang sakit duduk termenung di kursi melihat ke arah luar.
Ya, aku Lilin, bungsu dari banyak bersaudara.
Orang tuaku punya banyak anak.
Rupanya tidak ada KB dalam rumus mereka.
Menurut ibu, banyak anak banyak rejeki, dan kami tidak pernah memprotesnya.
Tapi nyatanya kemiskinan membuat kami kurang gizi. Itu terjadi setelah ayahku pergi entah kemana.Â