Berteman Dengan Belatung
Perutku lapar belatungpun jadi teman
Bukan keinginan atau harapan
Tapi ini kenyataan
Jijik yang terbiasa adalah lumrah
Bukan bagimu, tapi bagiku
Jangan meniru karena dirimu pasti tak mampu
Tangan dan kaki sudah berteman dengannya
Berjalan selayaknya perjalanan
Bau busuknya sudah terbiasa sampai berbusa
Kejutan darinya menempel dipipi
Bergerak seperti romansa
Membuka mulut saat berucap
Kau singgah diujung bibirku yang merah ini
Kau belatung yang menjijikkan
Tapi adanya dirimu aku bisa makan
Berjalanlah sesukamu
Karena ini adalah simulasi saat ajal menanti
Agar dirimu sudah terbiasa mengenal bau tubuh ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI