Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Viral, Dipelintir, Dihukum: Balada Arina

12 Februari 2025   21:14 Diperbarui: 13 Februari 2025   10:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau aku klarifikasi?"

"Klarifikasi bisa berhasil, tetapi juga bisa bikin mereka makin marah kalau enggak disampaikan dengan baik."

Arina mengusap wajahnya. "Hmm ... ini pilihan sulit."

Namun, dia tidak mau kariernya hancur karena satu video yang dipelintir.

"Aku akan bicara," ujarnya akhirnya.

Momen Klarifikasi

Malam itu, Arina duduk di depan kamera. Dengan napas dalam, dia menekan tombol rekam dan menatap lurus ke lensa.

"Halo semuanya. Aku tahu ada video yang beredar, dan aku ingin menjelaskan. Video itu diambil enam bulan lalu, saat aku sedang ngobrol santai di live Instagram. Di sana, aku membahas tentang ibu-ibu yang kewalahan mengurus anak di tempat umum. Aku tidak sedang menghakimi mereka. Sayangnya, bagian yang diunggah hanya sepotong. Padahal, di video aslinya, aku justru bicara tentang betapa beratnya menjadi ibu dan bahwa mereka butuh lebih banyak dukungan. Aku sadar, ucapanku saat itu bisa disalahartikan. Aku enggak akan membela diri dengan berkata 'Aku tidak tahu'. Aku hanya bisa meminta maaf atas kelalaianku dalam memilih kata-kata. Namun, aku juga ingin kalian tahu, aku tidak pernah bermaksud meremehkan perjuangan para ibu. Aku harap kalian mau melihatnya secara keseluruhan sebelum menilai."

Arina menarik napas panjang.

"Aku manusia. Aku bisa salah. Akan tetapi, aku juga ingin belajar dari kesalahan. Jika ada yang tersakiti, aku dengan tulus meminta maaf."

Lalu, dia menekan tombol stop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun