Mohon tunggu...
Rati Kumari
Rati Kumari Mohon Tunggu... An Author A Writerpreneur

Author, Writerpreneur, Proofreader, Cultural Ambassador of The Alpha E-Magazine, Love arts, singing, and learning any language.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Viral, Dipelintir, Dihukum: Balada Arina

12 Februari 2025   21:14 Diperbarui: 13 Februari 2025   10:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Arina, ini gawat," kata Sinta tegang, menyerahkan ponselnya.

Arina membaca sederet surel. Beberapa brand menarik kerja sama.

"Apa?!" Arina hampir menjatuhkan ponselnya.

"Mereka enggak mau bekerja sama dengan seseorang yang dianggap meremehkan perjuangan ibu-ibu," jelas Sinta.

"Tetapi ini di luar konteks! Aku enggak ada maksud nge-judge siapa pun!" Arina terduduk, kepalanya pening.

Sinta menghela napas. "Di internet, orang enggak peduli sama konteks. Mereka lihat satu video itu, lalu marah. Titik."

Arina merosot ke sofa. "Terus, aku harus gimana, nih?"

Sinta duduk di sebelahnya, ekspresinya serius. "Ada dua pilihan. Satu, kamu diam dan berharap ini mereda sendiri. Dua, kamu buat klarifikasi."

Arina berpikir keras, menimbang. "Kalau aku diam?"

"Mungkin akan reda ... mungkin juga enggak. Kalau netizen merasa kamu cuek, mereka bisa makin marah."

Arina mengecek ponselnya lagi. Terlihat jumlah followers-nya turun drastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun