Mohon tunggu...
Rati Juliana
Rati Juliana Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswi MSKI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Rati Juliana, Mahasiswi Magister Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Hobby: Traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid II: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, Karya Anthony Reid

10 Juni 2020   22:47 Diperbarui: 10 Juni 2020   22:46 3756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anthony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid II: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, Kata Pengantar: Dr. Asvi Warman Adam, Penerjemah: R.Z. Leirissa, P. Soemitro, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, Cetakan ke II: Maret 2011, xxxiv+449 hlm.; 16 x 24 cm. 

Judul Asli: Southeast Asia In the Age of Commerce 1450-1680, ISBN: 978-979-461-107-4 (no.Jil. Lengkap), ISBN: 978-979-461-108-1 (Jilid satu), ISBN 978-979-461-330-6 (no. jilid dua), Copyright, 1993 by Yale University, Published by Yale University Press, London.

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 merupakan karya Anthony Reid yang sangat berharga terhadap pembaca, memberikan wawasan tentang jaringan perdagangan Global Asia Tenggara, dengan menggunakan pendekatan Sejarah total. Buku ini terdiri dari dua jilid. Jilid pertama terbit tahun 1988, alih bahasa dalam bahasa Indonesia oleh Mochtar Pabottingi, tahun 1992, berjudul Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680; Tanah Di Bawah Angin (kata pengantar Onghokham)

Pada jilid dua ini, membahas tentang Perdagangan Global Asia Tenggara. Menurut J.C.Van Leur, Perdagangan Asia Tenggara di pengaruhi oleh kapitalisme dan ekonomi Industri, tidak terlepas dari pengaruh VOC awal abad XVII, serta corak perkembangan perdagangan Asia Tenggara adalah karekteristik khas dari daerah tersebut, seperti sistem angin musim, pengorganisasian dagang, dan jaminan hukum terhadap perlindungan yang diberikan oleh penguasa lokal di Malaka. Perdagangan seperti ini yang didatangi Eropa sejak abad XV.

Munculnya karya Anthony Reid ini, lebih memberikan kita wawasan tentang Jaringan Perdagangan Global Asia tenggara, 1400 merupakan awal periode ekspansi perdagangan, puncaknya pada tahun 1570 hingga 1630 dan masa krisis hingga 1680. Buku ini menggunakan pendekatan Sejarah Total, mengenai Asia Tenggara, sebelum hegemoni niaga Belanda di Asia Tenggara. 

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan permintaan Eropa, Laut India, dan Cina terhadap produk Asia Tenggara, perdagangan maritim sebagai penggerak perubahan. "Keberhasilan utama Islam terjadi antara tahun 1400 dan 1650. Periode Islamisasi dan kristenisasi dengan puncak kurun niaga yaitu masa membanjirnya perak tahun 1570-1630. Kurun niaga telah mengubah Asia Tenggara dan menjadi pemeran penting dalam perdagangan dunia. 


Cengkih, pala, lada, dan kayu cendana merupakan komoditas utama perdagangan antar benua. Pada abad ke-17 VOC berhasil sebagai institusi kapitalis di Asia Tenggara, sehingga merugikan para pedagang maritim Asia Tenggara, bahkan menimpa sebagian orang Eropa. "Krisis abad ke-17 menandai perubahan hingga munculnya krisis lain pada pertengahan abad ke-20, hal ini tampak pada kota-kota dagang kosmopolitan yang mendominasi kehidupan orang-orang Asia Tenggara, baik secara demografis, ekonomis, maupun kultural. 

Selain itu faktor iklim juga menyebabkan krisis ekonomi, karena iklim dapat mempengaruhi angka kematian karena penyakit dan paceklik karena kekeringan".

Anthony Reid merupakan sejarawan Asia Tenggara telah tertarik untuk menulis dan menghasilkan karya Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jaringan perdagangan global Asia Tenggara secara mendalam dengan mengkaji zaman perdagangan 1400-1650, kota dan kegiatan dagangnya, revolusi agama, dan masalah yang dihadapi negara-negara absolut serta asal-usul kemiskinan di Asia Tenggara. 

Karya yang sangat menarik memperlihatkan kepada kita bentuk corak kehidupan perdagangan dalam kurun niaga di Asia Tenggara, serta terjadinya revolusi agama akibat dari perniagaan. Karya ini memberikan latar belakang sejarah budaya, politik, perekonomian, serta keagamaan untuk dapat dijadikan landasan teori dalam menganalisis peristiwa-peristiwa perdagangan, perekonomian, budaya di Indonesia abad 21 ini. Dengan menggunakan teori dan metodologi sejarah serta pendekatan sejarah total. 

Buku ini terdiri dari lima bagian, Sub bab tambahan, membahas tentang Dinasti-dinasti terpenting dalam kurun niaga. Bagian I, membahas tentang Zaman perdagangan 1400-1650, menjelaskan tentang jalur lalu lintas laut, serta produk berupa cengkih, pala, kayu cendana, kayu sapan, kamper, dan pernis menjadi pasaran sejak zaman Romawi dan Han. bab ini membahas tentang dimensi perekonomian, rempah-rempah memain peran penting perdagangan dari belahan dunia. 

Cengkih, pala, dan bunga pala terdapat di Indonesia Timur hingga sampai ke Eropa melewati jalur perdagangan Maluku sampai ke Laut Tengah. Tahun 1500, cengkih ditanam di Ternate, Tidore, Makian dan Motir di pantai barat Halmahera dan Bacan. Abad keenam belas meluas keselatan, yakni ambon, dan Seram. Abad ketujuh belas kepulauan selatan pusat produksi utama. 

Sekitar tahun 1400 ekspor rempah-rempah Maluku ke Cina dan Eropa melonjak, meluas selama abad kelima belas. Selain itu Lada memiliki nilai ekspor Asia Tenggara terpenting sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas. 

Sebelum abad ketujuh belas, Cina menjadi pasar terpenting untuk mata dagang Asia Tenggara. Pada tahun 1640, puncak harga lada tinggi sekitar 6.500 ton lada dengan harga 9 real sepikul, menurut harga lokal sekitar satu juta real atau 25 ton perak setahun.

Bagian II, Membahas tentang Kota dan kegiatan dagangnya, menjelaskan zaman pertumbuhan kota yang berkelanjutan, dimana perdagangan menjadi awal munculnya kota dagang, Malaka sebagai kota pelabuhan dan jaringan perdagangan. Kegiatan perdagangan tergantung pada musim angin yang menentukan jatuhnya hujan. Orang Eropa menyebutnya sebagai monsoon mengenai angin di Asia Tropis. 

April sampai Agustus angin bertiup ke Utara menuju daratan Asia, Desember sampai Maret angin bertiup ke Selatan, dari daratan Asia ke Samudera Hindia dan laut Cina Selatan. Angin dapat menentukan pola maritim Asia. Pelayaran berdasarkan pada musim mengakibatkan berkembangnya pelabuhan, karena para pedagang dapat menunggu pergantian musim atau kedatangan rekan dagangnya. 

Pada abad kelima belas Pasai (Sumatera Utara) dan Melaka menjadi pelabuhan perantara, melintasi Semenanjung Malaya. Batavia sekitar tahun 1650 menjadi milik Belanda, memegang peranan dalam perdagangan antar Asia, seperti Melaka pada tahun 1500. Tahun 1570-1630 puncak perdagangan, sehingga meningkatnya urbanisasi, berkembangnya kota-kota dan bermunculan kota-kota baru. 

Pada abad ke-16 dan ke-17 adanya benteng kota untuk menghindari serangan angkatan laut Eropa, 1550 dan 1600 kota di Jawa, seperti Banten, Jepara, Tuban, Pati, dan Surabaya, semua memiliki pagar, sebagai benteng pertahanan.

Bagian III, Membahas tentang, Revolusi Agama. menjelaskan bahwa pada akhir abad ke-13 dan abad ke-14, Islam telah membangun komunitas-komunitas niaga di kota-kota pelabuhan di Sumatera Utara, Jawa Timur, Campa, dan Pantai Timur Malaya. "Pada tahun 1297, Pasai negara Muslim, mewajibkan agar penduduk menguasai bahasa Arab.

Keberhasilan Islam terjadi pada tahun 1400 dan tahun 1650. Abad ke-15 Melaka menjadi kota pelabuhan terbesar sehingga mendorong penyebaran Islam keseluruh wilayah pesisir Semenanjung Malaya dan Sumatera Timur. Sehingga menjadi jalur perdagangan rempah-rempah, pantai Utara pulau Jawa, Maluku, Brunei dan Manila. 

Sedangkan periode islamisasi dan kristenisasi terjadi bertepatan dengan puncak kurun niaga yaitu membanjirnya perak tahun 1570-1630. Manila direbut Spanyol 1571, hampir semua penduduk Pulau Luzon menerima agma Kristen sekitar tahun 1620 dan Visayas di tahun 1650, perubahan agama terjadi dalam sejarah Misi kristen ke Indonesia dan Vietnam.

Dalam kurun waktu ini juga terjadi permusuhan Islam-Kristen yang mengotak-ngotakan solidaritas internasional perdagangan agar memihak salah satu agama. Islam diterima oleh penguasa Mataram (Jawa Tengah), Sulawesi Selatan, Buton, Lombok, Sumbawa, Mindanao, Kalimantan Selatan. Kerajaan Islam seperti Aceh, Johor, Patani, Banten. dan Ternate mengembangkan kekuasaan kedaerah pedalaman agar penduduk memeluk Isam. 

Pada bagian ini juga menjelaskan tentang Juru dakwah Islam maupun Kristen, pengaruh agama terhadap penyembuhan penyakit, serta moral universal yang dapat diramalkan, serta hambatan dalam alih agama, seperti moralitas seksual, Kematian dan roh-roh halus, Kekuasaan dan Raja yang bersifat spiritual.  

Bagian IV, membahas tentang Masalah yang dihadapi Negara-negara Absolut, pada bagian ini menjelaskan tentang krisis-krisis Negara-negara Klasik, pada abad ke-13 pendirian candi-candi mengalami krisis, hal ini di sebabkan oleh peralihan tanah garapan pada biara-biara bersamaan dengan masuknya Budha Therawada di Burma. 

Tetapi juga dipengaruhi oleh pedagang maritim Samudera Hindia menjelang jatuhnya Baghdad, naiknya pedang Karimi di Kairo, meningkatnya pedagang Laut Cina Selatan pada masa dinasti Song dan Mongol. Bagian ini juga menjelaskan tentang negara pelabuhan abad ke-15, Malaka berdiri 1400, di selat Malaka, pelayaran dari Pasai dan Samudera Hindia melewati malaka perjalanan ke Cina atau Jawa. Cina menjadi negara pengirim upeti yang dilakukan oleh armada besar dipimpin Cheng Ho.

Bagian V, membahas tentang Asal-Usul kemiskinan di Asia Tenggara, menjelaskan tentang ekonom global abad ke-15 dan ke-16, hingga abad ke-17. Perdagangan global, komersialisasi produksi dan konsumsi, pertumbuhan kota spesialisasi fungsi Ekonomi, monetisasi perpajakan, teknologi dan militer, serta pertumbuhan negara absolut, adalah sebab akibat dari perdagangan global, Asia Tenggara memiliki pengalaman yang sama dengan Eropa Barat dan Jepang. 

Pada bagian ini juga menjelaskan tentang hambatan-hambatan internal bagi pertumbuhan Ekonomi, perjumpaan melalui perang. Pada 1605 Belanda bersekutu dengan orang Islam untuk mengusir Portugis dari Ambon. 1610 Pieter Both mengurus benteng, kantor, orang, dan Usaha-usaha VOC di Asia. Pada 1621 Coen memimpin armada, terdiri dari 12 kapal menaklukan gugussn lima pulau yang membentuk kepulauan Banda, sekitar 15.000 orang penduduk di bunuh, dijadikan budak di Batavia, tau dibiarkan mati kelaparan ditempat terpencil.

Pada tahap ini VOC memegang kekuasaan, menepatkan orang Belanda sebagai petani di kepulauan pala. VOC penyebab utama jatuhnya tradisi urban dan kelautan di Asia Tenggara. Iklim juga mempengaruhi pada panen dan jumlah produksi gandum. Asia Tenggara Daratan dan Aceh mengalami krisis abad ke-17, melepaskan ketergantungan pada pedagang luar negeri, terutama dengan Eropa.

Kesinambungan dan perubahan dalam buku ini menjelaskan tentang, perluasan perdagangan abad ke-16, cengkih, pala, lada dan kayu-kayu wangi merupakan barang utama perdagangan. Sehingga memungkinkan terlibatnya perdagangan maritim, serta politik. 

Dalam buku ini juga terdapat dinasti-dinasti terpenting dalam kurun niaga, seperti di Burma, Ayutthaya (Siam), Kamboja, Vietnam, Patani, Melayu-Malaka dan Johor-Riau, Aceh, Jawa Tengah, Mataram, Banten, Makassar (Goa/Tallo), Goa, danTallo.

Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid II: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, Karya Anthony Reid, memberikan inspirasi terhadap pembaca untuk mengkaji sejarah perniagaan Asia Tenggara dengan menggunakan teori dan metodologi sejarah sosial. 

Pembaca berharap mempelajari dan memahami tentang perniagaan, revolusi agama, serta masa-masa krisis di Asia Tenggara, menjadi pokok permasalahan Indonesia hingga sekarang. Hasil penelitian dan karya Anthony Reid, merupakan referensi yang berharga dan bermanfaat bagi para akademisi, sejarawan, budayawan dalam mengkaji perekonomian, politik, maupun budaya yang berpengaruh terhadap sejarah sosial dunia.

Buku ini memberikan informasi yang sangat detail tentang Asia Tenggara dalam kurun niaga, yang belum banyak kita ketahui. Kami berhutang budi kepada Anthony Reid atas wawasan tentang perniagaan yang terjadi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dan kontribusi yang sangat penting dan bermanfaat dalam studi sejarah dan budaya Indonesia, dengan melihat peristiwa masa lalu, untuk mengkaji masa sekarang dan akan datang.

Rati Juliana

Mahasiswa Magister Sejarah Kebudayaan Islam, FAH- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

rati@mhs.uinjkt.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun