Mohon tunggu...
Ratna Sari
Ratna Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja di Sektor Publik

Bekerja di Jakarta, lulusan kuliah Hukum. senang mengamati politik, hukum dan sosial. penyuka sastra, budaya dan film. berharap kemajuan yang lebih baik bagi bangsa ini. email: ratnasaridewianwar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Berliku Cinta Sejati

12 Mei 2019   10:32 Diperbarui: 12 Mei 2019   10:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lautan, dihempas badai. Terapung, sendirian

Aku bergerak mencari tepi pantai. Bersama seorang gadis ayu yang hampir lemah. Di sini kita bertemu, di pertemukan nasib dan badai gelombang.

Lalu...

Akupun pergi mencari takdirku sendiri. Hidup dari lau ke laut. Mencoba menjadi kuli demi melanjutkan hidup.

Setelah satubdasawarsa berlalu. Aku kembali ke tempat pertemuan kita dulu. Makassar, masih kah kau mengingatku gadis ayu...

Aku bekerja hari demi hari, menjadi kuli kapal ayahmu. Tahun berlalu, aku tak pernah mengira, kalu yang ayu dan lembut tidak melupakakku...

Hari itu, aku menerima suratmu, menceritakan perjodohan dengan seorang bangsawan dan memintaku menyelamatkanmu..

Aku tertegun, berhari-hari berpikir, untuk mendapatkan cintaku..cinta sejatiku...

Aku menetapkan langkah, untuk meminangmu. Disambut kepedihan kata ayahmu, tidaklah pantas aku bersanding dengan putrinya yang bangsawan...tiga kali kemudian, aku masih terus ke rumahmu, mwncoba meyakinkan ayahmu, ibumu. Sampai ibumu kemudian mendatangiku, menceritakan perjodohanmu sudah direncanakan lama dan meminta aku ikhlas...semuanya selesai dan aku kalah...

Aku pergi, berlayar tanpa tujuan. Mengikuti perlayaran 1 tahun menuju tanah suci mekah. Aku bertemu seorang guru bijak. Akhirnya menyelematkanku dari keterpurukan dan kesedihan. Aku mulai menyebut namamu dalam kesenduan munajatku kepada sang ilahi Rabbi. Aku pasrahkan segalanya kepada penguasa langit bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun