Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berburu Kopi Legendaris Bandung: Kopi Aroma

28 Januari 2016   14:22 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:41 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pabrik kopi tampak depan. "]

[/caption]Nama kopi Aroma Bandung sudah tersohor kemana-mana. Tak heran jika pabrik ini sering nongol di tv-tv nasional. Karena sering nongol di tv inilah saya jadi penasaran dengan rasa kopinya dan keramahan si pemilik. Info dari liputan televisi dan review dari beberapa blog memang menyebutkan bahwa si pemilik yakni Widya Pratama adalah pribadi yang ramah.

Beliau adalah generasi kedua yang kemudian menjalankan bisnis keluarga ini. Sedangkan keunggulan dari kopinya sendiri, biji kopi disimpan minimal 5 tahun untuk menurunkan kadar keasaman yang ada di dalam biji kopi tersebut. Setelah itu baru bisa di proses menjadi kopi bubuk. Sehingga kopi Aroma ini lebih nyaman di lambung dan pastinya lebih sehat karena tak ada tambahan bahan kimia apapun. Hal lain yang saya tahu adalah pembuatannya menggunakan mesin-mesin zaman dulu. Contohnya seperti pemanggang biji kopi juga pengiling kopinya.     

Untuk mengisi liburan dan menghilangkan rasa penasaran pada hari sabtu 16 Januari 2016 saya dan beberapa teman pergi kesana. Letak dari toko kopi Aroma ini sangat strategis yaitu di jl. Banceuy no. 51 tak jauh dari Alun-alun, Pasar Baru dan Jl.Braga Bandung. Saya memilih berjalan kaki dari jl.Braga menuju toko kopi Aroma ini alasannya ya sekalian foto-foto disekitaran jl.Braga haha. Dari Jl.Braga hanya butuh 10 menit berjalan kaki, sesampainya disana saya lihat sudah banyak orang-orang yang mengantri untuk membeli kopi.

Sepertinya sudah lumrah bagi yang tinggal di sekitaran toko kopi ini jika melihat antrian pembeli yang cukup panjang. Padahal saat itu menurut salah satu Bapak yang saya temui mengatakan jika antriannya bisa sangat panjang jika hari libur. Mungkin karena masih jam 10an jadi antrian belum begitu panjang, menurut saya antriannya saat itu sudah lumayan panjang karena ada lebih dari 15an orang berjejer menunggu dilayani.  

[caption caption="Antrian pembeli"]

[/caption]Sayangnya saya tidak bertemu dengan pemiliknya, saya hanya sempat ngobrol-ngobrol dengan salah satu ibu-ibu yang mengantri di depan saya yang juga sudah jadi pelanggan tetap kopi Aroma. si Ibu bilang kalo mau masuk ke pabriknya harus janjian dulu, beliau juga memberikan beberapa info mengenai harga dan varian kopi Aroma. Saya sebenarnya sudah menduga kalo mau masuk ke pabrik harus janjian, tapi ketika membaca beberapa review di blog tidak menyebutkan harus janjian terlebih dahulu. Malah ada yang saat itu juga bisa langsung lihat-lihat. Kecewa sih cuma mau gimana lagi.

Hasil dari ngobrol bareng si ibu, ternyata produk yang lebih banyak laku adalah kopi robusta dan arabika. Sebenarnya masih ada jenis kopi lain seperti Toraja, Aceh Gayo, dll tetapi yang memang banyak laku yakni robusta dan arabika. Sedangkan harga dari kopi Aroma per/250 gram: 

[caption caption="Robusta 250 gram"]

[/caption]

Robusta = Rp.15.000

Arabica = Rp. 20.000

Campuran (Robusta-Arabica) = Rp.17.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun