Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mau Kaya? Contek Cash Flow Orang Kaya

6 Januari 2020   11:24 Diperbarui: 6 Januari 2020   11:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kota tempat tinggal saya, ada orang yang diakui sangat kaya oleh masyarakat. Hartanya berlimpah ruah. Setidaknya dapat dilihat dari aset berupa rumah dan lahan yang dimiliki. Rumah milik orang kaya tersebut berdiri megah dikawasan-kawasan elit, sehingga kalau ditaksir secara finansial nilainya bisa mencapai triliunan. 

Sekarang orang kaya tersebut tidak lagi bekerja, karena sudah sepuh. Usahanya dijalankan oleh anak-anaknya. Setiap akhir tahun, si kaya hanya mendapat profit sharing dari usaha-usahanya yang tersebar dalam beberapa bidang usaha dan kawasan tersebut. Mulai dari perkebunan, toko, rumah toko yang dikontrakan dan lainnya. 

Menjadi kaya raya, mungkin jadi keinginan semua orang. Karena memang tidak ada larangan seseorang untuk memiliki banyak harta. Apalagi kalau hartanya dimanfaatkan untuk kebaikan. Menyantuni orang miskin, membangun tempat ibadah, dan sarana umum.

Selain itu, kekayaan tersebut didapat dengan cara yang benar, tidak merugikan orang lain. Bukan hasil merampok, markup ataupun memelihara tuyul.

Bagaimana orang kaya bisa kaya dan kondisi tersebut bisa bertahan lama, bahkan hingga ke anak cucu? Sepertinya kata orang-orang, hartanya tidak habis sampai tujuh keturunan. 

Jawabannya saya dapatkan setelah mengikuti sebuah seminar online. He he he he.  

Tidak begitu juga sih

Tapi ini benar. Kalau tidak percaya coba tanya langsung dengan orang-orang kaya yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Saya tidak melakukan survey terkait hal ini, hanya melakukan pengamatan dan membaca beberapa buku kisah sukses saja. He he he he. 

Orang kaya dan miskin mempunyai cash flow yang sangat berbeda. Orang miskin akan menghabiskan uangnya untuk memenuhi keinginannya, sementara orang kaya akan menahan hawa nafsunya dan melampiaskannya setelah mempunyai cadangan uang yang lebih banyak. Orang kaya akan menggunakan uangnya untuk investasi dan investasi. 

Untuk sementara waktu orang kaya akan menunda keinginannya. Terutama keinginan untuk berlibur, membeli kendaraan mewah atau cuma sekedar mengganti mobil lama dengan seri terbaru. Uang yang didapatnya akan diinvestasikan kembali dalam bentuk aset. Misalnya dengan membeli lahan kemudian dibangun menjadi rumah kost, ruko, hotel ataupun kebun. Atau memperbesar kapasitas usaha, membuka usaha baru dan investasi lainnya. 

Investasi tersebut kemudian menghasilkan uang. Tambahan penghasilan dari investasi baru ini tidak langsung dihabiskan untuk berpoya-poya, namun kembali diinvestasikan. Begitu terus dan terus. Hingga akhirnya pundi-pundi uangnya banyak. Penghasilannya tidak hanya dari satu sumber, bahkan orang kaya tidak perlu lagi bekerja dengan tenaganya, karena sudah ada orang yang menjalankan usahanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun