Mohon tunggu...
Ranti Rahmawati
Ranti Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Penulis masa depan bergenre romantis religi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekuatan Jalur Langit

5 Desember 2022   05:12 Diperbarui: 5 Desember 2022   05:19 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tok..tok..tok... terdengar suara ketukan pintu yang tidak lain adalah Mumtadz. “Assalamualaikum.” ucap salam dari keluarga Mumtadz.

“Wa’alaikumsalam, Silakan masuk.” sambutan hangat dari ayahnya Maira untuk keluarga Mumtadz.

Setelah semuanya duduk, Maira akhirnya keluar dari kamarnya dan dia tidak tahu bahwa yang ingin menikahinya adalah orang yang bertanya ketika dia mengisi acara seminar.

Dengan penuh keberanian, Mumtadz memulai pembicaraan.

“Bissmillahirrahmaannirrahiim, saya datang ke sini dengan membawa kedua orang tua saya dengan bermaksud untuk serius dan menikahi putri Bapak.” pernyataan tegas dari Mumtadz.

“ Baik, saya ucapkan terimakasih atas keberanianmu untuk datang kerumah saya, pertama saya ingin bertanya terlebih dahulu. Apa yang membuatmu yakin untuk menikahi putri saya? tanya Ayahnya Maira dengan serius.

“ Saya yakin karena akhlaknya Pak, sebenarnya selama dua bulan ini saya sudah mencari tahu tentang putri Bapak melalui teman-temannya, dan Maasya Allah saya kagum setelah mendengar semua cerita tentang Maira. Mungkin Maira tidak tahu karena saya melarang teman-temannya untuk tidak memberitahu Maira tentang hal ini. Saya juga sudah melaksanakan Shalat Istikharah selama dua bulan ini meminta petunjuk dari Allah mengenai perasaan saya yang tiba-tiba tertuju kepada Maira. Dan keseriusan saya untuk menikahi putri Bapak adalah jawabannya. Memang kami tidak mengenal satu sama lain, melainkan kami baru bertemu satu kali, itu pun di acara seminar kampus. .” jawab Mumtadz dengan keseriusannya.

Ayahnya terkejut mendengar jawaban Mumtadz yang begitu menenangkan hati.

“ Maasya Allah luar biasa rencana Allah sungguh tidak bisa ditebak, saya mendengar jawaban darimu begitu menenangkan. Tapi jawaban yang sebenarnya saya serahkan kepada putri saya, karena dia yang akan menjalani kehidupan pernikahannya.” ucap Ayahnya Maira dengan nada bergetar.

“ Kalau begitu , apakah ada yang ingin kamu sampaikan kepada kita semua?” tanya Mumtadz kepada Maira.

Dengan eratnya Maira menggenggam kedua tangan ibunya, karena terkejut mendengar jawaban dari Mumtadz dan tanggapan baik dari Ayahnya yang seakan mendukung Mumtadz. Tetapi ibunya Maira berusaha menenangkan Maira dan kemudian menyuruh Maira untuk segera menjawab ajakan serius dari Mumtadz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun