Mohon tunggu...
Ranti Rahmawati
Ranti Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Penulis masa depan bergenre romantis religi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekuatan Jalur Langit

5 Desember 2022   05:12 Diperbarui: 5 Desember 2022   05:19 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Ya Allah jika dia jodohku tolong dekatkanlah, dan jika dia bukan jodohku tolong jauhkanlah.” ucap Mumtadz yang sedang berdoa.

Kemudian  Mumtadz seketika bingung kenapa dia bisa berdoa seperti itu. Padahal dia baru pertama kali bertemu dengan Maira, tapi entah kenapa hatinya tertuju kepadanya. Dalam menjawab semua kebingungan, Mumtadz terus berdoa agar diberikan jalan dan jawaban terbaik untuk semua perasaan yang dia rasakan.

Waktu berjalan begitu cepat, Mumtadz mulai mencari tahu tentang Maira kepada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Sontak semua teman-temannya terkejut melihat Mumtadz bertanya- tanya tentang Maira. Untungnya teman-temannya Maira mengerti maksud dibalik pertanyaan Mumtadz. Kemudian teman-temannya pun memberi tahu Mumtadz bahwa Maira belum ada laki-laki yang mendekatinya. Dan langsung saja Mumtadz meminta nomor telepon Ayahnya Maira kepada teman-temannya. Tidak disangka, teman-temannya pun ikut mendukung hubungan dirinya dengan Maira dan menyuruh Mumtadz untuk segera menghubungi Ayahnya Maira.

Setelah mendapatkan nomor telepon Ayahnya Maira, Mumtadz langsung memberanikan diri untuk menghubungi dan memberitahu keseriusannya terhadap Maira.

“Assalamualaikum Pak, perkenalkan saya Muhammad Mumtadz dari jurusan Teknik Elektro Universitas Bandung, kebetulan saya satu kampus dengan putri Bapak.” ucap Mumtadz di telepon.

“Waalaikumsalam, kenapa kamu menghubungi saya? Apakah terjadi sesuatu dengan anak saya?” tanya Ayah Maira dengan nada khawatir.

“Tidak Pak, tidak seperti itu. Saya menelepon Bapak bermaksud untuk meminta izin agar bisa datang ke rumah Bapak untuk menyampaikan niat baik saya untuk menikahi putri Bapak.” ucap Mumtadz kepada ayahnya Maira.

Ayahnya Maira pun terkejut mendengar ucapan dari orang yang dia baru kenal, tetapi berani meminta izin untuk menikahi putrinya.

“A...a....apa? Apakah saya tidak salah mendengar kamu ingin menikahi putri saya?” jawab ayahnya Maira dengan suara gemetar.

“Tidak Pak, Bapak tidak salah mendengar. Saya akan mengulanginya satu kali lagi. Saya bermaksud ingin meminta izin kepada Bapak untuk datang ke rumah Bapak bersama orang tua saya untuk menyampaikan niat baik menikahi putri Bapak.” Mumtadz menegaskan kembali perkatannya.

Mendengar keseriusan ucapan dari Mumtadz, ayahnya Maira kebingungan. Dan dia berpikir lebih baik hal ini dibicarakan secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun