Dirayakan sebagai turunnya ilmu pengetahuan suci, anugerah Ida Sang Hyang Widhi yang tak ternilai harganya. Ilmu ini menjadi bekal manusia memasuki wuku baru, yakni Sinta.
2. Hari Banyu Pinaruh (Minggu)
Umat Hindu melakukan penyucian diri dengan mandi di laut, sungai, atau sumber mata air. Doa dipanjatkan agar ilmu pengetahuan yang telah diterima digunakan untuk tujuan mulia, menjaga keseimbangan hidup, serta mewujudkan harmoni Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam).
3. Hari Soma Ribek (Senin)
Dimaknai sebagai hari turunnya berkah kesuburan tanah dan hasil panen yang cukup untuk kehidupan. Anugerah ini diyakini sebagai karunia Ida Sang Hyang Widhi untuk menopang keberlangsungan umat manusia.
4. Hari Sabuh Mas (Selasa)
Hari ini melambangkan anugerah berupa rezeki dan pemenuhan kebutuhan hidup lain, asalkan ilmu pengetahuan digunakan di jalan dharma. Pada hari ini, umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Mahadewa.
5. Hari Pagerwesi (Rabu Kliwon)
Puncak dari rangkaian ini, dimaknai sebagai pagar besi yang menjaga agar ilmu pengetahuan dan kesadaran spiritual tetap suci, terarah, dan berguna bagi umat manusia.
Melalui rangkaian tersebut, jelas bahwa Pagerwesi tidak hanya sekedar ritual tahunan, melainkan penegasan akan hubungan erat antara ilmu pengetahuan, kesucian diri, dan perlindungan spiritual.
Renungan Spiritual dalam Pagerwesi