Larut malam kita menguras waktu,Sebelum akhirnya kita tak saling bertemu.
Entah apa yang kupikirkan, bayangan semu yang sangat teramat nyata. Hingga ku memberanikan diri tuk berkata bahwa aku suka pada dirinya.
Kau pun tersenyum, tapi ku merenung.
Masih teringat jelas suasana malam itu hanya sebait kata yang terucap darimu, "Terima kasih telah menyukai ku, namun kau terlambat mengatakannya padaku".
Asa yang mulai hilang, Pudar seketika dalam detikan
Terdiamku sejenak mencabik angan-angan
Menjalang semua perasaan yang pernah tertahan
Kenapa,
Maksudku,
Mengapa,
Diatas papan cerita ini, seharusnya bahagia kan menjemputku
Telah kurangkai semua cerita perlahan dengan pasti
Hinggaku mendapati akhir yang ku nanti
Terluka,
Terlara,
Ku terlupa
Meyakinkan kembali perasaan, menyerahkan seutuhnya kepada Sang Kuasa. Menghela nafas dan perlahan ku ucapkan dalam hati. Esok atau nanti, Kelak kita kan bersanding pada ujung hilir menikmati bersama desir angin yang semilir.
Terima kasih, Kan ku serbak luka ini hingga serpih terakhir.