Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 31: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

1 Juli 2023   09:29 Diperbarui: 1 Juli 2023   09:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emily berjalan dalam kegelapan dan hujan, tak perduli pada pakaiannya yang basah kuyup dan berusaha keras untuk berkonsentrasi pada nyala kecil lampu senter yang ada dalam genggamannya.

Ia tak inginkan apa-apa, hanya segera pulang ke puri dan mengungkapkan semua yang telah ia ketahui kepada Ocean dan Sky.

Ia tak perduli pada kesehatannya, bahkan ia tak ingin segera berganti baju lalu masuk ke balik selimut, karena saat ini apa yang ia ketahui jauh lebih penting daripada apapun...

Sesekali petir sambar-menyambar di langit memekakkan telinga. Belum pernah Emily mengalami badai seperti ini di kota. Di pulau kecil ini tak ada penangkal petir maupun tempat berlindung dari hujan seperti pulau-pulau wisata.

Pulau ini masih begitu liar dan suram seperti sejarah hampir dua puluh tiga tahun silam!

Hutan dalam badai tentu saja bertambah tak ramah. Selain semak-semak belukar, tanah berlumpur dan becek, serta rerumputan tinggi liar dan membuat kaki gatal, malam berangin dan berhujan itu menjadikannya sebuah hutan dalam film horor dimana siapa saja bisa tersesat dan mati di dalamnya.

Dan ini bukan dalam permainan game online dimana ada selalu nyawa cadangan atau kesempatan kedua.

Tapi Emily tiba-tiba tak tahan lagi. Ia berhenti melangkah dan jatuh terduduk di bawah sebatang pohon besar.

Kedinginan menggigil dan memejamkan mata sementara rambutnya basah kuyup, begitu pula seluruh gaunnya.

'Kurasa aku akan mati di sini. Selamat tinggal, Ocean, Sky, dan semua misteri...'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun