Bahkan para penulis erotika 'murni' pun terpinggirkan dengan adanya penulis genre pornlit yang mengaku atau menyamar sebagai erotika. Padahal walau sama-sama mengusung tema romansa cinta dewasa, berbeda sekali secara pemilihan kata-kata, ejaan, kepedulian akan tujuan pesan moral saat menulis apalagi mutu alur dan cara bertutur. Pembaca awam kita masih sangat perlu dididik untuk cerdas membedakan dan memilih bacaan antara erotika dengan pornlit.
Pornliterasi sudah menjadi api dalam sekam yang selama ini luput dari perhatian dan turun tangan pemerintah. Jangan hanya film-video, foto, dan aneka konten visual tak layak tayang saja yang diperhatikan, diawasi ketat dan diblokir.
Literasi dalam bentuk apapun sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kita. Apa yang terjadi di dunia ini sebagian besar disebabkan oleh pengaruh pendidikan dan asupan hiburan yang bukan hanya dibaca lalu selesai. Banyak kasus berawal dari terinspirasi, ingin melampiaskan, tergoda untuk mencoba.
Kasus pelecehan seksual, perisakan dan perundungan, penyimpangan, begal, perselingkuhan dan sebagainya berawal dari keinginan purba manusia yang bisa dipicu oleh apa yang menimbulkan hawa nafsu.
Bukan hanya sekadar bicara mengenai kemerosotan akhlak, moral dan dosa. Kita semua hendaknya mulai membuka mata dan hati, sebab gawat darurat literasi negeri ini sudah masuk pada zona merah. Bahaya laten yang jika dibiarkan akan perlahan-lahan merusak fondasi dan sendi edukasi generasi bangsa yang berbudi luhur, sopan santun dan ber-Pancasila.
Editor dan platform online hendaknya lebih mampu menyaring konten, mengetatkan fungsi sensor, memblokir para oknum penulis yang menuliskan judul serta kata-kata sensitif dan eksplisit berlebihan mengenai seks serta tentunya tidak sesuai dengan etika dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Jangan hanya mementingkan banyaknya klik dan pemasukan alias memperbesar pundi-pundi cuan belaka.
Masih sangat banyak karya literasi online lain yang sepi pembaca namun jauh lebih santun, elegan, layak baca. Silakan pilih sesuai kebijaksanaan, mau nikmati yang mana.
Semoga tulisan pengingat sederhana ini bisa mulai direnungkan, disebarkan, membawa perubahan dan dampak positif serta cukup bermanfaat. Amin.